Friday, July 23, 2021

APAKAH INI SERTIFIKAT KU YANG TERAKHIR

 

 
SERTIFIKAT INI  AKAN KUJADIKAN KENDARAAN 
 
MENGHAYAL ITU perlu, tepatnya menggunakan fiksi itu sangat perlu, banyak hal yang dicapai sebelum mencapai teloznya.   Sertifikat yang sederhana ini akan saya jadikan sebuah kendaraan yang selain nampak indah juga saya nyaman mngendarainyam bukan hanya akan kijadikan layang layang yang terikat pada seutas tali benang beong, tetapi akan saya jadikan sebuah pesawat pesiar yang bisa jadi akan kukendarai seorang dirim tetapi bisa juga akan kami kendarai bersama sama sebagai pesawat terbang yang nyaman, saya dengan kendaraan yang supermodern ini saya akan mengunjungi beberapa sahabatku, mungkin kami bisa berkomunikasi dengan baik. Tetapi perjalanan panjang itu ingin saya usahakan agar pembicaraan bisa focus mengarah kepada pelajaran pelajaran apa yang bisa diambil dari pristiwa terkuburnya kota Irom. Tetapi secara ikhlas kendaraan ini bila tak mampu kugunakan karena terlalu modern, maka ikhlas ku wariskan kepada siapapun yang suka.
Iya Kota Irom saya eksploitir dalam keikutsertaan saya menulis bersama yang digagas oleh Pimppinan Penerbit Labrak Udo Z Karzi yang mengajak kami untuk menulis bersama sebuah Buku Pandemi Pasti Berlalu. Selain berterimakasih kepada Udo Z Karzi, saya takl lupa berterima kasih kepada kepada Yuli Nugrahani yang telah sukses mengedit tulisan 60 penulis. Saya tertarik ikut menulis karena itu adalah sebuah doa bukan hanya untuk Bangsa Indonesia, tetapi ini adalah doa untuk dunia. Itulah sebabnya saya ingin mengeksploitir kisah kehancuran Kota Irom. Di mana reruntuhan Kota Irom ini sepertinya sengaja diabadikan Allah sehingga bisa ditemui oleh manusia setelah berabad abad lamanya terkubur dalam tanah  dan terabadikan namanya dalam Al Quran. Itulah sebabnya al Quran sempat menjadi bahan olok olok,  karena kata mereka Al Quran menuliskan sebuah hayalan, sampai satu saat mereka sendiri terperangah ketika alat foto udara yang berhasil mereka ciptakan itu mnangkap berbagai bentuk benda benda artifisialis berserakan terkubur dalam tanah, dan setelah ditelusuri ternyata membuat mereka tersipu karena benda benda itu adalah puing kota Irom yang terkubur sejak ribuan tahun dan hanya Al Quiran sebagai Kitab suci itu yang  mengungkapnya. 
 
Kota itu adalah kota termodern pada saat itu, kota Irom dua kali berdiri dan dua kali mengalami kehancuran. Kota Irum pertama didirikan ketika manusia berhasil memahat sebuah Gung Batu yang sangat bsar, batu mereka pahat menjadi sebuah perkotaan yang sangat indah, sejuk dan terang benderang. Sayang kota dan penduduknya mati terkubur dalam kemegahan kota modern yang tak akan terulang itu. Diabad lain secara kebetulan berdiri lagi sebuah Kota yang penduduknya memiliki kemampuan membuat gedung gedung besar yang tinggi tinggi dan belum ada bangunan setinggi itu pada saat itu. Gedung gedung itu dihuni oleh orang orang kaya dan pintart. Hebatnya kota mereka namai sebagai Kota Irom, dan ajaibnya lagi Kota itu ternyata di bangun di lokasi yang sama dengan Kota Irom terdahulu, padahal mereka tak mengenal nama dan sejarah Kota Irom. dan lebih mngejutkan lagi ternyata Dua kota Irom itu hancur disebabkan oleh penyebab yang sama, yaitru kesepakatan memalsukan timbangan, ukuran dan takaran dan semacamnya dan Allah mengatakan  Allah tak ingin menurukan musibah untuk menimpa manusia dan alam. Tetapi manusia itu sendiri yang telah melakukan berbagai kesepakatan kesepakatan dan akibatnya adalah kesulitan hidup bagi si miskin, Itulah yang mengundang malapetaka.
 
Corona yang datang dari Huan itu yang selanjutnya menjadi Vandemi Covid 19 yang di sana ternyata telah hadir  persenkongkolan sejumlah pihak dalam upaya merekayasa untuk meraih  keuntungan ekonomis secara besar besaran dan mengiming imingkan kekuasaan yang abadi . Itulah yang mengundang musibah dan Covid 19 bukan hanya bencana Nasional, tetapi bencana Internasiona' dan berarti konspirasi itu sejatinya mendunia, maka sesungguhnya Setifikat ini sejatinya berpeluang di bawa berkeliling duniam dan yang paling penting diantaranya yang dahulu sempat dijadikan bahan Olok Olok dan sekarang sedang mereka upayakan untuik dilupakan.Dan kita harus selalu ingat bahwa  bahwa berdasarkan catatan sejarah dan terkait Sejarah Kota Irom bahwa memanipulasi timbangan, takaran dan ukuran bukan hanya menyengsarakan banyak orang terutama orang miskin, tetapi juga akan menghancurkan alam ini.  
 

 

8 comments:

  1. Senang rasanya bila anda berkenan menuliskan komentar anda di forum yang disediakan di Blog ini.

    ReplyDelete
  2. Keberlanjutan tulisan ini sangat tergantung kepada respon yang masuk, maka kami persilakan untuk menuliskan komentarnya di tempat yang disediakan di Blog bukan di bagian yang lain seperti WA FB dll. Trims.

    ReplyDelete
  3. RENCANA pihak untuk menghapus angka kematian akibat Pandemi karena angka dianggap bukan angka riil ... Angka itu kurang objektif dan akubatnya Penanganan covid di Indonesia di nikai buruk dan menampakkan gejala para investor akan mengurangi aktivitasnya. Dan itu berarti kiamat bagi kita ... Karena pada saat ini BUMN sedang kolep

    ReplyDelete
  4. BEREDARNYA angka angka sampah fisebuah Negara Kan membuat Negara itu dikucilkan dari pergaulan dunia. Kita ini sedang dipimpin oleh sebuah rezim yang terakhir ini senang sekali infor dibandung mmrmproduk sendiri ... Kita pernah impor beras justru disaat petani kita menghadap panen besar. Sebuah keputusan yang salah itu adalah Kibat dari penggunaan angka angka sampah yg penuh rekayasa.

    ReplyDelete
  5. Saya Kasiyati sangat bangga punya sahabat Fahruddin yg meskipun usia sdh tdk muda lagi ....masih mau meluangkan waktu untuk berkarya yg positif..., smg kita semua sll dbr anugrah kesehatan dan rejeki yg berkah ...
    Oleh Alloh Swt.Aamiin..Yra.

    ReplyDelete
  6. TERIMA KASI mbak Kasyati anda mrnjadi contoh yg bagus .... Tong ditularkan kepada kawan ... Terutama yg muda muda

    ReplyDelete
  7. Saya yakin suatu saat Nak anak kita akan terlepas darikemidinab lierasi

    ReplyDelete
  8. Sangat inspiratif banget 👍
    Artikel ini terima kasih semoga bermanfaat Aamiin Yaa Robbal'alamiiin 🤲

    ReplyDelete