Tuesday, April 9, 2019

SUBUH AKBAR DI PANGGUNG KAMPANYE. ..


ENTAH ATAS KEINGINAN SIAPA, Paslon Presiden 02 Prabowo - Sandi menyelenggarakan Kampanye Akbar pukul 06.00 - 10.00 sehingga sebelum waktu sebagaimana saat tersedianya waktu akan hadir sebelumnya karena mereka akan mnunaikan ibadah subuh sebagai kewajiban selaku ummat Islam. Di luar dugaan banyak orang ternyata jama'ah banyak yang yang sudah berdatangan pukul o2.00 di lokasi tentu saja waktu mereka yang demikian lapang dimanfaatkan untuk sholat malam, dzikir, sholawat dan bahkan tausiyah sehingga pada malam itu suasana para jama'ah yang sudah hadir lebih mirip dengan i'tikaf jika tak ingin disebut mirip jama'h haji pada saat berkumpul di muzdalifah, hanya saja mereka tak memakai baju ihrom, tetapi mereka berpakaian putih putih, sejak malam itu lokasi benar benar telah diputihkan.



Jelas dari tampilan dan tindak tanduk serta ucapan ucapannya mereka itu ahli ibadaah ('aabid) dan sebagian besar dari mereka pada waktu watu dan jam jam seperti itu aktivitas mereka di rumah masing masing adfalah beribadah sunnat. Jelas waktu luang seperti itu mereka manfaatkan untuk ibadah sunnat seperti yang lazim mereka lakukan sehari hari. Dan suasana keagamaan berlangsung hingga pelaksanaan sholat subuh dan berlanjut hingga ibadah lainnya yang lazim dilaksanakan ba'da subuh. Tentu saja bagi mereka yang non Muslim tidak mengikuti semua ritual keagamaan itu, mereka pasif saja dan mencari posisi yang nyaman sambil menunggu saatnya Kampanya Akbar yang yang akan sama sama mereka ikuti.

Lalu apakah kegiatan keagamaan yang mereka lakukan untuk mengisi waktu sambil menantikan saatnya tiba Kampanye Akbar yang akan dimulai pukul 06.00 itu merupakan suatu kegiatan yang terlarang, atau sepertti informasi yang disampaikan kepada SBY  bahwa massa melakukan hal hal yang tidak lazim. Pertanyaan dari SBY adalah hal yang mudah umtuk dijawab, tetapi kesibukan pihak pihak tertentu untuk mencarikan delik sehingga aktivitas ummat menjadi fasl fasal pelanggaran yang layak diganjar hukuman.

Kita lihat saja nanti bagimana para penguasa ini akan memanfaatkan Kekuasaannya.

No comments:

Post a Comment