Monday, October 20, 2014

Karakter Bangsa, Budipekertui dan Ekonomi.


Tidaklah perlu berteori benar untuk memahami bahwa karakter bangsa, budipekerti dan ekonomi masyarakat memiliki korelasi yang signifikan. Dahulu ketika terjadi krisis moneter, yang kita tahu krisis itu bukan hanya mlanda Indonesia, tetapi juga melanda beberapa negara di Asia dan khususnya Asia Tenggara. Dan terkait itu IMF membantu tetapi dengan beberapa persyaratan. Ketika saran IMF dilaksanakan di beberapa negara yang juga terlanda krisis moneter berhasil melaksanakannya, tetapi Indonesia dapat disebut sebagai gagal total, kegagalan ini ternyata diakibatkan persoalan mental. Ada suatu masalah terkait kegagalan bangsa Indonesia membangunm kembali ketahanan moneternya, yaitu persoalan mental, tepatnya adalah kejujuran.

Berbagai konspirasi terbangun oleh berbagai pihak yang intinya sangat merugikan keuangan negara dan perekonomian bangsa. Hukum nyaris gagal ditegakkan, supremasi hukum sangat jauh di awang awang, justeru mavia hukum nemunjukkan kekuatannya, dan dalam waktu yang bersamaan korupsi merajalela. Korupsi melanda baik di lingkungan ekskutif, legislatif maupun yudikatif.

KPK yang dibentuk Pemerintah hingga saat ini hanya menangkap, memproses para koruptor hingga sampai dalam persidangan. KPK masih belum mampu melaksanakan tugasnya untuk memberdayakan Kepolisian  Kejaksaan dalam rangka menegakkan supremasi hukum, dan justeru dalam tubuh kejaksaan dan Kepolisian sendiri masih bermasalah, terbukti dengah terkuaknya kasus demi kasus yang diperbuat oleh aparatnya.

Kejujuran dan semangat kerja keras masih merupakan persoalan, dan akibatpun semakin dahsyat, yaitu kemisinan yang sangat menghawatirkan masa depan bangsa ini. Ini membuktikan bahwa anytara Karakter bangsa, budipekerti dan eknomi adalah sangat signifikan. 

No comments:

Post a Comment