Monday, October 5, 2020

NAUZUBILLAH, JANGAN SAMPAI UMMAT ISLAM DIANGGAP MEMBANGUN OPINI DENGAN CARA MENUSUK DAN MEMBUNUH ULAMA. SADIS. ...


MASIH BANYAK KADER PDI YANG PIAWAI DALAM BERDEBAT. 


JANGAN MEMBANGUN OPINI, KATA  Tudingan Kavita Ampera sebagai Kader PDI dengan cara menyatakan jangan samapi ada pihak pihak yang mengaitkan dengan PDI dan PKI yang sedang mengganggu ummat Islam.  Walaupun tuduhazn itu juga berarti menuduh atau mengeritik Pemertintah. Mibnta ampun Kavita Ampera, dinginjkan dulu kepalamu agar ngomong gak perlu tabrak sana tabrak sini. Atau juka memang belum siap jangan mau maju sebagai juru bicara mewakili PDI dan Pemerintah sebagai Partai Penguasa, serahkan saja kepada kader yang lain.nalnya. Kaviuta Ampera telah gagal  memanfaatkan waktu untuk menjelaskan gagasan gagasannya, karena telunjuknya terlalu buru buru ditudingkan kepada ummat Islam, yang memang setiap kali menjelang #0 September  akan selalus aja ada yang mengungkitnya, baik dari kalangan Islam maupun dari kalangan PKI melalui putra putri mereka. 

Saya teringat dengan pernyataan Gerung yang sering menuduh lawan diskusinya dungu, yang dimaksud dengan dungu adalah ketidak mampuan seseorang memahami premis premis yang diajukannya, lalu memaksakan diri mengambil sebuah kongklusi. Itulah yang dilakukan oleh Kavita Ampera terkait dengan demikian gencarnya ummat Islam  mengatakan kebangkitan kembali Komunis. Beliau meminta agar polisi menelusuri dengan serius hubungan antara pristiwa vandalisme, pengotoran masjid dengan mereka yang sering mengeritik PKI  bangkit kembali, besar kemungkinan pristiwa menusukan ulama, pembunuhan Imam Masjid, dan terakhir vandalisme itu jangan jangan hanya dalam upaya membangu  opini belaka. 

Saya ingin katakan bahwa Kavita Ampera nampaknya terlampau banyak mengajukan premis premis yang sangat berbahaya lalu secara buru buru menyimpilkan besar dugaan mereka (ummat Islam) sedang membangun opini untuk membuktikan PKI sedang dangkit kembali. Sementara tak satupun premis yang mampu dia tuntaskan penjelasannya. Dia hanya berhasil membuat antipati kepada PDIP dan Pemerintah saja. 

Pertaruhan yang terlampau besar jika meminta polisi untuk melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa Penusukan Ulama, pembunuhan Imam Sholat dan pengotoran Masjid dilaksanakan oleh ummat Islam  yang banyak berseteru dengan PKI, lalu untuk apa pula hal itu dikait kaitkan dengan PDIP dan Pemerintahan Jokowi. Itu cuma saran saja kepada Uda Kavita Ampera.   












No comments:

Post a Comment