Thursday, October 8, 2020

Pandemi Virus Corona Jadi Buku Seharga Rp 250 K, Ditulis 110 Orang dari Guru Besar Hingga Wartawan.

Resensi Buku. 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) bekerja sama dengan Penerbit Balai Pustaka menerbitkan buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona' setebal hampir seribu halaman.

Buku ini menjadi kontribusi nyata 110 penulis anggota Satupena.

Mereka berlatar belakang berbagai disiplin keilmuan serta genre penulisan non-fiksi berupa esai, fiksi berupa cerpen, puisi dalam menyikapi pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia terutama Indonesia.

Para penulis yang menyumbangkan karyanya merupakan para penulis profesional yg bekerja sebagai ilmuwan, dosen, peneliti, ahli biografi, penulis buku anak, penyair, dan agamawan dari berbagai usia.

Ada profesor ada juga sastrawan dan wartawan.

Karya-karya mereka selama ini dikenal luas dan banyak menerbitkan buku dan menulis di berbagai media dalam rentang waktu yang panjang.

Di antara para penulis buku ini ada nama Arahmaiani, Prof Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Hera Supolo Sudoyo, Akmal Nassery, Prof Komaruddin Hidayat, Tommy F. Awuy, dan Mikke Susanto.

Ada juga Asma Nadia, Murti Bunanta, Connie Rakahundini, Ilham Bintang, Putu Setia, Alberthiene Endah, Fanny G. Poyk serta Artie Ahmad.

Ketua Umum Satupena, Dr. Nasir Tamara, menjelaskan gagasan dan proses penerbitan buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona'.

Prosesnya telah melewati pembahasan serius dan panjang di kalangan anggota organisasi penulis Indonesia yang didirikan melalui Kongres penulis Indonesia di Solo tahun 2017 ini.

Nasir Tamara didampingi Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, dan Ketua Bidang Humas dan Media, Fakhrunnas MA Jabbar kepada pers

''Terwujudnya buku ini merupakan kerja keras dengan semangat kekompakan dan kebersamaan seluruh anggota penulis Satupena dalam menghimpun ide yang bernas dalam menyikapi wabah Virus Corona ini," katanya.

Semua bekerja suka rela untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga di tengah masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akkbat wabah Corona,' kata Nasir Tamara yang juga menjadi chief editor dari buku ini.

''Ini seperti mengikuti deadline kerja wartawan saja. Semoga buku ini menjadi warisan dokumentasi berharga, menjadi saksi sejarah dan dikenang generasi anak cucu kita kelak,'' ujar Ilham Bintang.

Satupena sejak berdiri aktif dalam menginisiasi berbagai aktivitas kepenulisan, perbukuan melalui berbagai seminar, diskusi dan pameran buku baik dalam maupun luar negeri.

Buku ini dibanderol dengan harga Rp 250 ribu/eksemplar atau 'Rp 250 K/eksemplar'.
                                                                          xxx

 

 

Sumber : Wartakota, dikutip 8 September 2020

 





No comments:

Post a Comment