Sunday, September 2, 2018

MENGAPA PENGUASA ITU AROGAN.




DUA MINGGU terakhir kita disuguhi heboh heboh makar deklarasi Tagar 2019 Ganti Presiden, padahal sebelumnya masyarakat sudah nyaman, ada masyarakat yang sepakat 2019 Ganti Presiden dan ada juga kelompok yang mendukung Jokowi Dua Periode. Rakyat semula berharap akan terjadi pendidikan politik secara geratis. Katrena kedua kelompok ini akan menampilkan edukasi yang dilakukan oleh para intelektual dari masing masing pihak.Sehingga dari perbedaan ini diharapkan masyarakat Indonesia akan menjadi bertambah cerdas, dan tak mudah dikelabuhi dengan apapun.

Disatu sisi Pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi dalam membangun demokrasi Indonesia, sehingga pada saat ini adalah menjadi kebanggaan bagi Pemerintah yang berkuasa, dengan segala kampanyenya bahwa rejim yang berkuasa pada saat ini adalah prototipe demokrasi dengan segala ketaladannannya. Tetapi justeru pada saat ini dengan mudahnya Rejim pada saat ini. menuduh dan menindak pihak pihak yang berseberangan baik langsung maupun tidak langsung.  Disebut langsung bila dilakukan apara aparat, disebut tidak langsung mnakala dilakukan oleh para pendukung.

Walaupun dalam kesempatan memberikan arahan kepada pendukuing Jokowi, Jokowi sendiri yang mengatakan bahwa timnya harus siap untuk berantam dengan para pesaingnya, tetapi semestinya itu jangan diartikan secara literlak, dan seorang Presiden itu tak mungkin bicara seperti secara serius, jelas pada saat itu Presiden hanya bergurau, walaupun disampaikan secara serius, tetpi yang mendengar harus menganggapnya sedang main main atau bergurau, atau jusateru yang sebaliknya. Pasti yang dimaksudkan adalah manakala pihak lain membuat keributan, maka mnghindarlah, karena keributan akan disel;esaikan oleh petugas kemanan. Jadi bukan bermin hakim sendiri.

Mungkin komunikasi yang kurang baik, atau keterbatasan perbendaharaan kara, sehingga mengakibatkan salah pengertian itu, sehingga dikira Presiden sedang srius ngajak ribut, hal tersebut akan menjadi sangat bisa terjadi karena dalam tahun politik, yang pada saat ini suasanapun menghangat.maka manakala pemimpin terselip salah ucap maka berpengaruh sangat negatif bagi kelas kelas bawah. Meskipun tak juga bisa disebut kelas bawah bagi Ali Muhtar Ngabalin yang memiliki jabatan penting di Stap  Istana Kepresidenan.

No comments:

Post a Comment