Sunday, February 17, 2019

PERIHAL KEMAMPUAN KOMUNIKASI CALON PRESIDEN


Tak ada larangan Capres menyampaikan Visi missi nya dalam debat dengan cara membaca,  tetapi ada pihak mengkritik sebaiknya jangan membaca sehingga apa yang disampaikan benar benar keluar dari pemikiran sang calon, dan nantinya manakala sudah duduk pada jabatan yang diamanahkan yang bersangkutan tak lupa.  Memang nampak kedua Calon Presiden tidak lagi membaca, tetapi baru beberapa menit berakhir debat tadi malam di Grup WA sudah muncul bhwa  Calon petahana menggunakan alat komunikasi yang canggih, Presiden Jokowi menggunakan alat komunikasi yang modern itu dan para netizen berhasil menangkap dengan kameranya beberapa foto. yang menggambarkan posisi badan yang lazim dilakukan ketika seseorang sedang menggunakan alat komunikasi itu




Gerakan memegang perut diperkirakan menghidupkan dan mematikan alat, sedang gerakan memegang telinga hanya upaya agar memiliki fokus konsentrasi pendengaran saja, hadirin sering bersuara baik teriakan maupun tepuk tangan, nampaknya hal ini cukup mengganggu dalam berkomunikasi. Semestinya KPU bisa memberikan aturan agar tidak menimbulkan kegaduhan, sehingga komunikasi dengan tim bisa berjalan lancar. Karena Tim membutuhkan kaerjasama secara cermat dan cepat.

Memang sebaiknya itiu semu muncul dari prmikiran sndiri, jangan seperti pidatonya tahun 2014 yang lalu yang seolah olah dilupakan saja. Sbagian besar janji jani Jokoi memang tak disinggung singgung dalam pidato beliau ketika telah mnduduki jabatan. Pada era digiyal dan Non GBHN ini ada pihak yang bnar benar mencermati janji kampanye, apalagi tidak ad lagi GBHN yang disusun dan disyahkan dalam sidang MPR seperti dahulu, sehingga ketika calon yang bersangkutan sudah menduduki jabatan itu  yang bersangkutan memang dituntut untuk berulangkali menjelaskan perihal arah pembangunan serta  penjelasan yahap yahap pelaksanaannya, serta evaluasi keberhasilan sementara.

Yah memang Presiden Jokowi kurang terampil dalam pidato sehingga komunikasi tak akan mencapai maksimal. Karena komunikasi tidak maksimal, akan sulit mencapai kesamaan persepsi, baik dengan para pembantu pembantunya dan apalagi pihak opposisi. Kegagalan dalam berkomunikasi bisa dipastikan kegagalan demi kegagalan akan ditemui, dan karena kesulitan berkomunikasi itu pula maka kitra semua selalu terncam perpechab dari waktu ke waktu.

Kalaupun seandainya nanti Jokowi memenangkan kembali Pemilihan ini sebaiknya masalah komunikasi ini bisa diatasi secara bersama sama, karena faktor komunikasi adalah sangat mempengaruhi tercapainya tujuan profram.




No comments:

Post a Comment