Saturday, February 16, 2019

TERLALU BANYAK HOAK, MEMBUAT DUNGU.

TERLALU BANYAK HOAX itu ysng dislsmi publik rakyat Indonesia tetapi masalahnya sekarang bagi kita semua adalah definisi hoax itu yang benar adalah seperti apa, karena setidaknya dibingungkan oleh pendapat yang mengatakan bahwa yang paling smpurna mengeluarkan hoax justeru Pemerintah, karena Pemerintah memiliki kelengkapan alat untuk menyebarkan hoax, lalu yang lebih sadis lagi adalah yang mengatakan bahwa rencana Pemerintah membebaskan Abu Bakar Baasyir berdasarkan kemanusiaan adalah termasuk hoax.

Be;um lagi selesai satu berita besar kini muncul lagi berita yang sangat sensitif yaitu rencana menggantikan Prof. Ma'ruf Amin dengan Ahok dan langkeh berikutnya Jokowi akan mundur sehingga Ahok akan maju menjadi Presiden, sedang wakilnya akan ditunjuk Tanoe Sibyo, sehingga finalnya Ahok Presiden dan Tanoe Wakil.



Berita diatas disiarkan oleh media maInstream, sehingga banyak pihak menganggap berita ini bukan main main, dan bukan medsos yang tak jelas juntrungannya. Tetapi ini melalui media resmi yang memiliki aturan yang jelas dalam pentahapannya hingga keluar sebagai berita Tak urung hal ini menjadi pengganggu ketenangan publik. Lagi lagi mana yang benar.

Penjelasan Prof. Machfud MD selaku Pakar Hukum cukup memberikan penjelasan dan penegasan bahwa itu tak mungkin dilakukan pada masa sebelim Pilpres, sedang paska Pilpres, tentunya banyak hal yang bisa didiskusikan tentang kemungkinannya Ahok - Tanoe sebagai pasangan yang akan memimpin Bangsa ini, setidaknya sebagai politisi mereka berdua bersedia, apalagi Ahok menginginkan beliau menduduki jabatan Presiden itu bahkan sebelum beberapa orang yang dianggal mencuranginya belum pensiun, sehingga sempat merasakan balasannya. Keinginan mereka berdua untuk menjadi penguasa adalah lumrah dan itu sudah mreka rintis sejak lama. Tinggal lagi kenyataannya dan keberhasilannya, itu sedang diperjuangkan keduanya. Tang namanya politik adalah tak ada yang tak mungkin.

Kedepan para elit dan palitisi hendaknya benar benar mampu memberikan pendidikan kepada rakyat, jangan justeru berlomba membuat rakyat menjadi bingung dan bodoh dan dipaksa menerima saja apa yang disampaikan orang orang dungu yang sebenarnya apa yang disampaikan itu keliru dan akan membuat rakyat menjadi bodoh, itu yang dimaksudkan dengan kata dungu, yaitu orang orang yang mengatakan sesuatu seolah benar, padahal  semua dan  jelas salah, maksudnya adalah agar rakyat terkecoh, dan tetap bodoh. Sementara dilain pihak,  mereka sedang berbagi rejeki dan kekuasaan. Sementara kita saling memperlebar persetruan diantara sesama.

No comments:

Post a Comment