Thursday, February 21, 2019

POLITIK ... ? SONTOLOYO.

TIBA TIBA saja Jokowi mempertanyakan perihal kepemilikana atau tepatnya penguasaan Prabowo terhadap ratusan ribu hektar tanah, dan setengah berteriak beliau mengatakan bahwa di masanya Iya tak akan membagi bagikan tanah seluas itu, pemirsa menjadi tersentak, lalu apakah Prabowo telah melakukan keslahan atau pelanggaran hukum dengan penguasaan tanah yang tidak sedikit itu. Dialog itu sangat singkat, dan katakanlah dalam dialog itu Jokowi sukses memberikan imej buruk kepada Prabowo, karena masyarakat luas mulai mencibir Prabowo Sang Penantang dalam Pilpres ini. Apalagi hari berikutnya Tim Sukses Jokowi berhasil menguasai durasi dialog yang mempertemukan dua narasumber, imej buruk Prabowo semakin luas, dan konon elektabilitas Prabowo menurut beberapa survey dinyatakan melorot.
Keesokan harinya justeru Wapres JK lah ytang nampak berusaha meluruskan prihal penguasaan tanah oleh Prabowo, yang terjadi pada era SBY, yang pada saat itu ada beberapa lokasi tanah milik negara yang tidak lagi diurus oleh Perusahaan yang menyewanya dan ini diminati oleh sejumlah Pengusaha asing, tetapi Pemerintah pada saat itu tak ingin itu dikuasai asing, lalu Pemerintah menawarkan kepada Prabowo untuk menyewa tanah tersebut dan setelah bersaing ketat dengan Pengusaha asing itu akhirnya Prabowo memenangkannya. Lalu apa apanya yang disalahkan kepada Prabowo, tanya JK.



Karni Ilyas yang memeiliki kekayaan referensi kata bijak yang pernah dilontarkan oleh para tokoh International  bersegera mengutip kata bijak yang pernah diungkapkan oleh Matgaret Teacher bahwa kepanikan seseorang bisa mendorong yang berasangkuta berbuat brutal, apakah ini kebrutalan Politik Yang Dilakuakan oleh Jokowi karena kepanikannya.

Kalupun sendainya memang benar Jokowi pada saat itu mngalami kepanikan seperti wajah yang dipertontonkannya kepada publik, maka kiat semua menjamin itu kini tak terjadi lagi artinya yang bersangkutan telah tenang dan muveon. Dalam satu kesempatan Jokowi sendiri yang mengatakan bahwa Prabowo tak bersalah dalam penguasaan tanah itum karna sesumua sudah dibayar kes dan sesuai peraturan dan perudangundangan yang ada."Saya tak mengatakan Prabowo bersalah, saya cuma ingin bertanya saja" kata Jokowi dengan wajah yang ceria.

Ternyata itu hanya taktik dan strategi Jokwi untuk menjatuhkan Prabowo. Tetapi kita belum tahu siapa sebenarnya yang dalam hal ini diuntungkan, Karena dengan munculnya dialog ini justru terkuak bahwa Prabowo telah mengeluarkan uang banyak atas permintaan Pemerintah kepadanya untuk menghindari penguasaan asing yang berminat dan memiliki modal besar itu, Tidak sia sia Prabowo mengeluarkan uang yang tidak sedikit itu, karena sebagian tanah itu diberikan kepada masyarakat dengan catatan tidak menebang pohon dihutan, serta bersedia menanamkan tanaman yang baru, dan segera mengembalikan kepada Pemerintah manakala Pemerintah hutan itu manakala Pemerintah membutuhkannya.

Seorang teman yang merasa terkecoh dengan wajah menahan geli, dia mengatakan " Ah ... Ruapanya cumah melancarkan Politik Sontoloyo ... "

No comments:

Post a Comment