Wednesday, April 11, 2018

'FIKSI ITU KREATIF' KATA GERUNG, PENDUKUNG JOKOWI SHOK.


KEBAHAGIAAN YANG TIADA TARA benar benar dirasakan oleh para politisi pendukung Jokowi yang kelak menjadi calon petahana dalam Pilpres 2019 yang akan datang. Bagaimana tidak, Prabowo yang memiliki peluang menjadi pesaing dalam seminggu terakhir ini bagikan sansat yang siap tergantung sebagai pemanasan lantaran telah melakukan melakukan pidato internal yang mengacu kepada novel fiksi. Dalam suatu kesempatan Prabowo berkata baca dulu novelnya katanya dihadapan kerubutan para wartawan, baru memberikan komentar. Novel fiksi itu ditulis oleh seorang akademisi, kata Prabowo. tetapi kata Prabowo itu di media massa teggelam ditengah gelak tawa dunia maya. Baca dulu dong baru kpmentar, jawaban tawapun   semakin riuh.

Sampai pada suatu hari diselenggarakan diskusi  Indonesia Lawyer Club (ILC) dengan menampilkan Prof. Rocky Gerung sebagai pemebri akata akhir yang mengatyakan bahwa Novel Fiksi itu sangat kreatif dan sangat layak dijadikan referensi. Politisi pendukung Jokowi jadi kebakaran jenggot.



Akbar Faisal yang sekarang dikenal telah berganti Jubah Nasdem itu ternyata tampil sebagai adigung adiguna menghadapi dominasi Gerung di ajang ILC itu. Sebelumnya Faisal Akbar telah menyatakan bahwa dia tidak faham ekonomi, statistik dan matematik. Di bagian yang lain diskusi ini dimaksudkan oleh Akbar sebagai pelajaran bagi gerung agar tidak lagi bersikap seperti menganggap para politisi itu seperti tidak faham filsafat.

Diskusi itu menjadi hanyat karena Gerung seolah membenarkan pemakaian Novel Fiksi sebagai literasi dalam berpolitik. Sementara pendukung Jokowi mengatakan Novel Fiksi tak layak diketengahkan dalam berpolitik. Gerung dianggap para politisi pendukung Jokowi sebagai pihak yang berdiri di pihak Prabowo yang selama dua minggu lebih diperlakukan tak berdaya bagai sansat yang tergantung dalam ketinggian yang ideal untuk ditinju bahkan ditendang. Berarti gerung telah mengganggu kesenangan para politisi. Ungkapan Gerung yang paling memancibg adalah bahwa Kitab Suci juga bergaya Fiksi.

Faisal Akbar dan kawan kawan yang dikenal sebagai pendukung sucipun dan pembela Ahok, justeru pada saat mendengar pernyataan Gerung berbalik marah, karena menurut faham Akbar Faisal bahwa Kebenaran Kitab Suci, utamanya Agama Islam, bahwa kebenaran yang disampaikan adalah kebenaran mutlak, yang tak terbantahkan. Maka gerung semakin semangat memberikan penjelasan.

Menurut keterangan Gerung bahwa Karya Fiksi itu berbeda dengan karya Fiktif, seperti apa yang digambarkan oleh pendukung Jokowi sekaligus meremehkan Prabowo. Karya fiksi itu adalah merupakan karya yang memberikan tuntunan untuk memahami sesuatu yang masih belum menjadi kenyataan. Dalam karya fiksi digambarkan sustu situasi yang memeng belum menjadi keyataan, tetapi jika diukur dengan metode dan kaidah filsafat, maka situasi itu memang belum dapat dijadikan kongklusi, tetapi semua premis premis untuk mencapai konklusi itu telah tersedia telah tersedia. Maka dalam uraian fiksi itulah memang membutuhkan waktu.

Sehingga seolah gerung menyampaikan bahwa bila Prabowo berpolitik dengan menjadikan naskah fiksi sebagai salah satu literasinya, itu tidaklah keliru. Karena kitab suci pun disusun dalam bentuk literasi, karana banyak hal hal yang dimuat dalam Kitab Suci itu belum menjadi kenyataan, itu semua akan menjadi kenyataan pada saatnya.

Namun ummat akan bisa memahami dan mempercayainya melalui ulasan ulasan atau uraian uraian yang kesemuanya termaktub dalam kitab suci. Dengan kata lain pemberian infordmasi dalam bentuk fiksi tak masalah dkijadikan literasi, karena kitab suci di banyak bagian dituliskan dalam gaya fiksi.

Bukan Gerung namanya kalau tidak ada selingan meledek seseorang. Faisal Akbar kini giliran kena batunya. Akbar yang awalnya dengan nujur mengatakan bahwa dia bukan ahli ekonomi, tetapi dia bicara tentyang eknomi, untuk itu Ia menampilkan Power Paoit. Dengan enteng Gerung mengatakan :
Saya tak mau mendengarkan Uraian Akbar ... katanya yges.
Karena dia bukan ahli ekonomi, statistik dan matemati .... tambah Gerung.

Protes Akbar ....
Bukankah saya telah menampilkan Power point ..... ! Tegasnya

Iya, itu Power Point dibut, karena anda tidak memili Power ... dan Tak memiliki Point.
Hadirin tertawa riuah.

Permintaan Akbar untuk tidak dianggap bodoh, belum dapat dipenuhi lawan bicara.

Ini diskusi luar biasa bagus, tolong di pelihara dan didukung semua pihak.

No comments:

Post a Comment