Monday, February 17, 2020

GODAM ITU BERNAMA PANCASILA.

DI ERA ORDE BARU, kata kata Jihad itu sebuah kata yang aling buruk untuk diucapkan di bumi Pancasila kata itu bagaikan mengandung sebuah kebiadaban, dam kosa kata terkutuk itu kini bertambah satu lagi, kata akata yang yamg paling tak disukai oleh mereka yang mengaku Panacasilais, dan NKRI harga mati, kata itu adalah Syari'ah. Sekalipun kata Syari'ah sesungguhnya merupakan kata kata yang mulia, meruapakan upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah tetapi justeru mereka yang dikenal sebagai pihak yang paling Pancasilais, NKRI dan UUD 1945 dan seterusnya. Nampak agama khusausnya Islam menjadi sesuatu yang paling buruk di mata Pancasila, sepertyi apa yang berusaha di rumuskan oleh Ketua BadanPembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) karena agama meriuapakan musuh Pancasuila yang terbesar.



Tudingan itu khususnya ditujukan kepada Islam di luar NU dan Muhammadiyah, menurut hitungan atau setidaknya di mata Prof. Yudian Wahjudi selaku Ketua BPIP jumlah mereka itu sangat sedkit atau setidaknya minoritas, tetapi mengaku ngaku dan mendomnpleng kepada NU dan Muhammadiyah sebagai mayoritas yang sebenarnya.

Itu semua nampaknya adalah pandangan politis, apa yang disampaikan oleh Ketua BPIP itu adalah ijtihad politiknya. Kesimpulan yang dirumuskan beliau bahwa agama yang menjadi musuh besar Pancasila adalah Ummat Islam di luar NU dan Muhammadiyah. Dalam latar belakng pemikirannya tak sedikitpun menyebut agama di luar Islam, tetapi telah lebih dilokalkisir lagi yaitu kecuali NU dan Muhammadiyah. Sekalipun beliau adalah profesor, tetapi bisa dipastikan membutuhkan waktu panjang untuk menetralkan kalimat singkat itu " Musuh Pancasila yang paling besar adalah Islam, selain NU dan Muhammadiyah"

Memang sengaja Islam dibuat gontok gontokan hingga Prof. Yudian Wahyudi akhirnya jatuh tak berharga, setelah sekian tahun berhadapan dengan jutaan mulut, jutaan pasng tangan  dan jutaan buah kamera, yang tak mungkin untuk dijawab satu persatu. Tetapi dalam waktu yang bersamaan keinginan ummat untuk para Penguasa dan Politisi meningkat serba sedikit pemahamannya tentang mulyanya jihad dan syari'ah dipastikan akan tertundan dan bahkan terganggu serta gagal sama sekali.

Sehingga konsep non syari'ah akan leluasa melenggang mempopuleritaskan keinginan mereka mereka, bukan saja politis, tetapi hakekatnya adalah ekonomi, ketidak pahaman ummat Islam akan syari'ah itu akan membuat konsep Yahudi semakin tak memiliki alternatif lainnya, misal saja riba. Dimana bagi Islam riba itu adalah sesuatu yang sangat terlarang, tetapi berkat tak berdayanya politik Islam maka riba itu menjadi seolah pilihan tunggal. Dan itu pula yang ditumbuhsuburkan oleh Pemerintah. Sesuatu yang paling menghambat riba adalah konsep syari'ah, maka untuk itu dibuat Pancasila sebagai alat penggebukinya.

No comments:

Post a Comment