Sunday, December 28, 2014

Tahapan Pola Bisnis Muhammad SAW

Bila anak kita ingin berniaga padahal dia masih duduk di bangku SMP sederajat maka janganlah kita larang, tetapi doronglah, pengalaman dia berdagang waktu kecil sama besar manfaatnya dengan pengalaman belajarnya,. dan bahkan bisa lebih besar. Jangan terlalu dikhawatirkan studynya akan terganggu. Karena dengan pengalaman berniaga Dia akan mencapai sukses besar. Lihat saja mereka yang sukses dan memiliki puluhan bahkan ratusan karyawan ternyata mereka memiliki pendidikan standard saja. Bukan jebolan dari perguruan Tinggi (PT) apalagi PT terkenal.

Saya berani mengatakan ini hanya berdasarkan membaca beberapa kisah orang sukses, dan mengacu kepada sejarah hidup Rasul yang memang telah berniaga sejak usia  9- dan belasan tahun. Berikanlah anak pengalaman berniaga sebanyak mungkin agar sianak bukan saja mampu menghidupi diri beserta keluarganya, tetapi juga memiliki kemampuan menghdupi orang lain yang sebagai karyawannya.

Orang menuju sukses seperti apa yang dikampanyekan oleh Mario Teguh adalah seseorang yang mampu meraih kepercayaan karena Ia profesional dalam bekerja selambatnya usia 30. Usia berikutnya Ia juga memiliki kemampuannya menentukan harga bagi keprofesionalannya itu, sehingga sejak usia 30 tahun itu Ia telah mampu menabung.

Untuk diketahui bahwa banyak sekali atasan atau pemilik perusahaan yang memperkerjakan karyawan atau bawahannya yang berusia sekitar 30-an yang manakala kepercayaan itu dapat diemban dengan sebaik baiknya an profesional maka dapat dipastikan job akan selalu mengalir, dan dipastikan pula Ia akan memiliki kesempatan menabung dari penghasilan yang didapatkan dari kepercayaan atasan atau pemilik perusahaan itu. Dan jangan lagi ditanya masalah jumlah tabungan di rekeningnya. Hitung tabungan itu di usia sekitar 40-an.

Banyak orang diusia itu memiliki kemampuan membuat rumah, melunasi cicilan rumahnya, mampu membeli kendaraan roda empat, walaupun hanya seken, artinya dia memiliki modal. Dan pada saat itu pula bila Ia telah memiliki sedikit pengalaman dalam berniaga, maka tabungan yang Ia miliki itu dipastikan untuk modal berniaga, karena dengan berniaga itu modal yang dimilikinya itu dapat berkembang bertambah banyak.

Perniagaan Muhammad SAW yang sukses itu untuk kita ketahui bersama adalag berawal dari nol (zero), dari tidak punya apa apa dan akhirnya berkembang dalam berniaga saja Ia membutuhkan hampir mencapai seratus orang karyawan, belum lagi karyawan yang mengurus propertinya, seperti yang kita ketahui bahwa properti yang dimiliki Muhammad SAW di Kota Thaif saja diperkirakan sudah puluhan hektar luasnya.  Untuk kita ketahui bersama modal utama Muhammad SAW dalam berniaga adalah kepercayaan, yaitu kesanggupan memelihara kepercayaan baik dari pemiliki modal maupun pembelinya.

Kekayaan luar biasa yang berhasil dimiliki Muhammad SAW diperuntukkan untuk mendukung operasional missionnya sebagai Rasul, bukan untuk diwariskan kepada anak keturunannya saja. Itu pula yang diikuti para ulama Nusantara yang dahulu melakukan dakwah adalah dengan kekayaannya, disamping ilmu pengetahuan, ketinggian ulah kanuragan serta kemampuannya melakukan pengobatan terhadap berbagai penyakit yang di derita ummat. Mereka luar biasa dan marilah kita meneladaninya.

No comments:

Post a Comment