Saturday, March 23, 2019

DARI GORONG GORONG HINGGA PERANG TOTAL.

DARI ADU KESEDERHANAAN - Hingga Perang Total. Digunakan untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan untuk mmpertauhkan sebuah negeri syurga yang maha luas, sebuah negeri yang kaya raya, tetapi penduduknya, miskin papa. Tampillah seorang Jokowi yang berhasil merebut hati rakyat dengan segala kesederhanaannya, kebersediaannya masuk kedalam got yang minta ampun baunya, justeru membuat namanya demikian harum dan melejit, sehingga tak segan segan rakyat menyerahkan dan mempercayakan kepadanya untuk memanfaatkan kekayaan negara ini seluasnya untuk kesejahteraan rakyatnya yang terbilang kurang beruntung, setelah sekian kali dipimpin Presidennya. Lagu seribu janji dinyanyikan Sang Presiden Jokowi. Sayang beliau seperti telah melupakan segala janji janji itu, beliau dinilai gagal oleh para pesaingnya, padahal segala citra keberhasilan telah disetting untuk kemuliaan bangsa, kini jabatan penting itu mulai terancam akan dirampas oleh rakyat kembali, maka muncullah istilah perang total untuk mempertahankannya.




Sekitar Duapuluhan hari lagi lita akan menyelenggarakan Pilpres, ada dua pilihan, yaitu Jokowidodo sebagai calon petahana, dan Prabowoi selaku penantang atau pesaing. Selaku petahana memang sejak semula elektabilitas Jokowi selaku petahana hanya tipis di atas angka 50%, dari waktu ke waktu melorot dan kini sudah berada di bawah 50%, posisi yang diharamkan bagi seorang petahana, hal ini karena petahana memang sudah melakukan kampanye sejak empat tahun silam, seyogyanya elektabilitas itu berangka ideal mulai 60% ke atas.

Bagi kita sebagai jelata, terserah saja nanti siapa yang terpilih sebagai Presiden, apakah petahana atau penantang, kita akan secepat mungkin muvon, barangkali itulah yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang jelas kita harus yakin Tuhan Maha pengasih lagi maha penyayang. Kalau saja memang Jikowi terpilih kembali, kita harus terima dengan suatu harapan agar kedepan tak lagi melakukan pencitraan palsu, seperti selama ini, pencitraan boleh tetapi dengan maksud meningkatkan kualitas, bukan membodohi rakyat. Tugas residen adalkah mengabdi kpada rakyat, melindungi rakyat, bangsa dan wilayah serta kekayaan kita semesta. Semoga saja Allah menuntunnya ke jalan yang benar, dan tidak dipengaruhi para kelompok pebisnis dan politisi yang fragmatis. Kita harus sadar bahwa Jokowi kurang memiliki wawasan dan kapasitas sebagai Pimpinan Bangsa.

Kalau seandainya Prabowo yang memenangkan pemilihan, kita berharap para kelompok tak trerlalu mengganggunya, karena kita lama lama menyadari bahwa Prabowo memiliki musuh lama yang tak menyukainya, yaitu para pensiunan jendral sepuh. Yang tak menyukai Prabowo menjadi Pimpinan Nasinal. Semoga saja kita mampu bersatu membela Pemimpoin terpilih guna mengalahkan mereka yang dikuasai hawa nafsu. Semoga saja akan muncul tokoh penyelamat yang bisa menyadarkan pihak yang berniat mempersulit Prabowo. sehingga Bangsa ini memiliki kesempatan membangun. Tinggal 20-an hari lagi semoga kita semakin kondusif. Semoga Allah mengirimkan kepada kita Pemimpin yang benar, adil dan mampu bekerja secara profesional.

No comments:

Post a Comment