Thursday, March 28, 2019

TERNYATA PERANG TOTAL ITU BENARAN ... ?

Add caption
APA YANG DIKATAKAN OLEH MULDOKO bahwa untuk memenangkan Jokowi Makruf Amin akan menggunakan startegi Perang Total itu tidak main main. ternasya dua puluhan hari menjelang Pilpres tak kurang dari seorang Jokowi menyatakan bahwa Dia akan melawan siapa saja yang selama 4mpat tahun ini mengganggu dan melecehkannya mulai saat itu beliau akan melakukan perlawanan. Perlawanan akan seperti apa, itu belum ada kejelasan. Dan apakah peperangan itu hanya akan dilaksanakan selama dua puluhan hari itu saja. Atau akan berlanjut hingga dianggap tuntas. Di jaman Soekarno dan Soeharto ada sejumlah musuh politiuknya ditangkap dan di bui, bahkan ada yang dihukum tampa melalui proses pengadilan di era Orla. Lalu apakah muali dari pidato yang disampaikan di Kota Yogyakarta itu para musuh politik itu akan ditangkapi, sebagai wujud Prang Total. Tentu saja kita hanya bisa menunggu,



Akan perang seperti apa, waktiu tinggal dua puluhan hari lagi, apakah akan melakukan penangkapan musuh polituik seperti seperti apa yang dilakukan  Pemerintah Kolonial Belanda, masa Orde Lama, ataupun Orde Baru era Suharto, Memang berapa orang yang akan ditangkap daslam waktu singkat.

Memang kita harus bersabar trkait kasus yang satu ini. Apakah ada politisi besar yang akan ditangkap seperti cara yang ditempuh Soekarno dan Suharto. Terus terang kita tak percaya dengan ucapan Presiden Jokowi yang memang suka pencitraan ini. Krena pencitraan ala Jokowi selalu saja memamerkan sesuatu yang dia tak memiliki keterampilan yang memadai. Atau memang bukan dunianya. Jokowi senang sekali melakukan pencitraan dengan cara selfy selfy berpoto yang menggambarkan bukan kesehariannya, sehingga pencitraan itu hambar.  Seharusnya pencitraan itu adalah meningkatkan rating, sedikit di atas prestasinya, untuk menggambarkan bahwa prestasinya lebih tinggi  Termasuk karta kata  melawan.

Dari segi tindakan memang sulit kita akan percaya, tetrapi dri sudut perpecahan, atau semangat untuk saling memburukkan dinatar sesama masyarakat itu diyakini cukup signifikan. Karena beliau pada saat ini tetap sebagai Presiden walaupun kegiatannya kampanye, sehingga seharusnya kata kata melawan itu harus ditindaklanjuti oleh para menteri sebagai pembantunya. Katakanlah Jokowi sebagai Presiden benar benar telah menabuh genderang perang kapeda rakyatnya yang dipimpinnya. Ini adalah kesalahan ketika Presiden tidak dicutikan pada saat berkampanye.

Kebijakan yang tidak mencutikan Presiden ketika berkampanye sebagai calon petahana dalam Pilpres, barangkali semua dimaksudkan untuk memanfaatkan fasilitas Pemerintah justeru sekarang menjadi sebuah blunder yang sangat merugikan Presiden Jokowi, Jokowi menyatakan perang diasaat Ia kehilangan tenaga untuk melakukan sesuatu, karena slama ini, sesuatu itu hanya sebuah pencitraan belaka. Sungguh ini pelajaran bagi kita semua. Sekalipun pahiot bagi Jokowi.

No comments:

Post a Comment