Wednesday, October 2, 2019

GUGUP JOKOWI MERUNTUHKAN POLITIK DIPLOMASI INDONESIA

TAK PANDAI PIDATO adalah kelemahan terbesar Jokowi dan akibatnya fatal, populeritas Kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara rubuh sudah.  Dahulu  Skarno, Suharto, Habibie, Gus Dur visi visi mereka bukan hanya dikenal tetapi bahkan dikagumi dunia karena mereka terampil bicara tentang peran dan pentingnya kehadiran Indonesia di kancah dunia.  Tetapi Presiden Jokowi gugup bila akan berpidato di forum internasional. Karena pidato singkan Jokowi di dalam negeri saja  akan melahirkan komentar panjang dan nyinyir.

Saya mencoba mencari akar penyebab, mungkin peneyebabnya adalah terlampau seringnya beliau dugiring oleh pendukungnya untuk pencitraan tentang sesuatu yang sebenarnya bukan meruapakan keseharian beliau, sekali tempo beliau dikesankan sebagai pembalap, disaat lain dikesankan sebagai rakyat kecil yang suka masuk got, berdesakan naik kendaraan umum, suka membaca, suka nonton film dan lain sebagaimya, padahal itu bukanlah dunia dan keseharian belaiu.  Setelah ketahuan akhirnya dibuly habis habisan oleh masyarakat, dikesempatan yang bagus beliau pernah disetting untuk bicara bahasa Inggris dalam melayani pertanyaan wartawan setempat, padahal pemrbendaharaan kata sangat terbatas, akibatnya gagal total, dan lalu tak memiliki keyakinan yang cukup untuk berbicara di forum International, karena beliau membayangkan bulyan yang lebih sadis dari masyarakat dunia. Dan akhirnya memilih alpa di pertemuan PBB lima kali berturut turut.   Selesai sudah apa yang dibangun oleh beberapa Presiden pendahulunya,kini berantakan ditangan beliau.



Sejumlah ilmuan, sejumlah tokoh yag dikenal sebagai mantan pejabat tinggi, sejumlah orang yang  dikenal sebagai politisi dan dikenal sebagai tokoh diberbagai lini dan berbagai profesi  demikian gencar memuji muji Jokowi dan akibatnya masyarakat yang sejatinya tak mengenal Jokowi lalu jatuh simpati habis habisan, dan selalu berharap ada keistimewaan muncul darinya. Mereka berharap Jokowi muncul sebagai  Malaikat,  Memang setiap seseorang bisa saja memiliki sejumlah kelebihan, tetapi hendaknya janganlah seseorang itu dipuji pujikan tentang sesuatu yang sejatinya dia sama sekali tak memiliki keahlian tentang itu. Itulah Presiden Jokowi yang harus kita bantu dan kita selamatkan,

Tetapi jangankan seorang Presiden, seorang Ketua RT saja yang kurang pandai pidato, tak urung dia akan dibulyi oleh warganya sendiri. Walaupun itu akhirnya akan menjadi kerugian yang tak kecil bagi warga sendiri. Tetapi buly akan  berlangsung  walaupun tak lagi menjabat sebagai Ketua RT.

1 comment:

  1. DlmiycM9P0UW9dXq4VFPyMFIDXqUu32snzxrGFcfcO8uXGC4f7CkPKR1F/yR/hGjdTS kehidupan terdapat sunah berproses,dlm proses harusnya bemula dr kejujuran dan kebenara bukan dipaksakan,ibarat buah jika buah itu memang sdh tua insyaallah matangnya pun manis rasanya walaupun d rangsang utk segera masuk,tp kl buah itu msih blm cukup msk d rangsang dgn obatpun akhirnya akan matang tapi tak enak d makan,sama dgn kepemimpinan kl tak kuasai ilmu manajemen akan terjadi Miss komunikasi d setiap langkah dan aturanya,smg bs jd pelajaran bagi kita semua,jum' at Mubarak

    ReplyDelete