Sunday, October 6, 2019

TERIMA KASIH UST. YAHYA WALONIO

TERUS TERANG saya terbilang awam tentang agama islam tetapi saya sangat menikmati sekali ceramah ceramah yang disampaikan oleh Ust. Yahya Walongi. Di mata saya gelar Ustadz bagi Yahya Walongi itu hadiah dan penghargaan dari ummat. Tetapi di mata saya beliau itu Profesor. Gelar itu pantas beliau terima, karena banyak ungkapan ungkapan beliau yang sepertinya belum banyak ditulis oleh para ilmuan sejuah yang mampu saya kenal. Tetapi itu sebagian adalah dikarenakan saya sangat awam dalam Ilmu Perbandingan Agama dan apalagiilmu Kristologi. Kalau boleh saya terus terang, dahulu saya apologetic, tetapi dengan kemunculan ceramah Yahya Waloni, saya mulai berfikir secara akademis.




Di negara negara maju sudah terbiasa kepada seseorang yang memiliki pemikiran cerdas dan mencerahkan maka Dia disapa dengan gelar Profesor. Kehebatan Waloni di mayta saya adalah terkait dengan rencan debat dengan pendeta dia mengatakan bahwa bila terjadi perdebatannya dengan para pendeta, maka dia berkeinginan agar Dia sendiri yang berdebat melawan pendeta, masing masing Provinsi di Indonesia mengirimkan 5 samapai 10 orang pendeta, dan ambil lokasi di Senayan. Yang membuat saya terhenyak adalah bahwa manakala perdebatan itu terjadi maka dia tidak akan berdalih pada Al-Quran melainkan dia akan berdalih pada Kitab perjanjian Lama dan Baru. Terus terang ini sesuatu yang luar biasa bagi saya.

Tetapi jika boleh saya memberikan saran, sebaiiknya internal Kristen Dan Katholik Indonesia terleboh dahulu mengumpulkan para pendeta untuk menanggapi pernyataan pernyataan Yahya Waloni yang sesungguhnya sudah sangat banyak itu. Yang manakala pernyataan pernyataan beliau itu dibukukan serta ditanggapi sesungguhnya maka sudah bisa diterbitkan berbuku buku. Saya yakin manaka ditulis secara seimbang, dan tidak terjebak dengan cara cara yang apologetic, maka banyak yang ingin membaca buku buku itu. Sebagai orang yang cerdas mungkin sesungguhnya Yahya Waloni akan sangat kreatif dalam menulis manakala berhadapan dengan berbagai tantangan yang beriumbang.

Saya baru tahu jika sesungguhnya para Pendeta Kristen/ Katholik itu mengalami pembelajaran yang puncak manakala telah sampai ke jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak Yahudi. Lebih terkejutnya lagi ternyata para Jendral utamanya Angkatan Darat yang memiliki prospek yang bagus ternyata dikirim untuk dididik oleh Yahudi. Namun demikian saya tak heran manakala dunia untuk sementara ini dianggap mencapai puncaknya dalam pendidikan manakala bersentuhan dengan pendidikan Yahudi.

Memang ternyata bila diruntut penulis penulis kenamaan ternyata dari kelompok Yahudi, dan mereka yang mendapatkan penghargaan maka yang paling banyak meraih adalah kelompok Yahidi yang mereka itu tersebar di berbagai Negara. Sebagian Sarjana Islam juga banyak memilih menuntut ilmu ke Barat atau Eropa. Walaupun sebagian justeru tetap bertahan ke Timur Tengah untuyk menuntut ilmu Keislaman. Jelas masing masing memiliki keunggulan.

Yang menguasai dunia pada saat ini bila ditelisik sesungguhnya ada dua kelompok yang menguasainya, pertama Yahudi dan yang kedua Komunis China. Mereka itu kayaraya, menguasau perekonomian dunia, bukan hanya itu mereka juga menguasai dunia perpolitikan dunia, termasuk di Indonesia.Tetapi pembicaraan kita kita kembalikan saja ke masalah apa akibat kemunculan Yahya Waloni, apa pengaruhnya.

Saya kira yang paling terpengaruh akibat kehadiran Yahya Waloni di Youtube adalah utamanya Kristen/ Katholik, menurun dugaan saya yang akan muncul bukan hanya reaksi dari para pendeta versus Yahya Waloni, tetapi dampak yang tak kalah besarnya adalah bagi internal Kristen dan Katholik. Bakal muncul babakan baru atas pola kepenganutan terhadap agama yang banyak persamaan ini., yaitu Kristen dan Katholik. Bisa jadi imbasnya akan meluas ke Kristen Katholik dunia. Secara internasl agama mereka akan bermunculan study kritius terhadap agama mereka.

Beda dengan Islam, yang nampaknya study kritis terhadap IOslam itu lebih dahulu muncul, dari kelompok Islam sempat berkembang study kritis, yang setelah menyimak ceramah Waloni ini maka besar dugaan kita bahwa study kritis itu terispirasi dari tulisan sarjana Orientalis. Tetapi sebagian ada juga inspirasi politik dan ekonomi yang juga terispirasi Yahudi dan juga Cina.

Kita kembalikan ke masalah Yahya Waloni ini, perlu saya tegaskan pengaruhnya nanti sangat besar utamanya bagi Penganut Kristen Katholik di Indonesia, mereka terpaksa harus melakukan diskusi panjang, yang bukan tidak mungkin akan meroibah gaya para pendeta dan pastur dalam menyampaikan informasi dan ajaran theologis mereka. Apalagi pada saat ini Terutama katholik sedang menagalami hempasan yang luar biasa, akibat kurang simpatiknya para pastur dan juga pendeta, yang dipergoki ummatnya melakukan sesuatu yang kurang menarik simpati. Dan ummat mereka lebih cenderung ke sikap agnostik, sehingga ribuan gereja baik ortrodok maupun protestan yang dijual karena sesuatu dan lain hal.

Tentu kita berharap agar masyarakat beragama dapat memeluk agamanya secara kritis dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Tidak boleh lembaga agama justeru mengnungkungi penganutnya dengan dogma dogma yang menghalangi merka berfikir cerdas. Kita berharap Indonesia ini dihuni oleh penganut agama Islam, Kristen, Karena dengan berfikir cerdas akan membantu meningkatkan kualitas martabat dan martabat ummat beragama.

No comments:

Post a Comment