Wednesday, October 25, 2017

HARUSKAH ZAINUDDIN DI AHOKKAN..



Pedih rasanya menyaksikan sesama Muslim saling mempolisikan atas dasar sesuatu yang sangat tak penting untuk terjadi bagi masyarakat bangsa khususnya ummat Islam yang pada saat ini sedang kalangkabut akibat konstalasi politik baik dalam negeri maupun masalah eksternal yang nampak sekali bahwa bangsa ini sesungguhnya dalam tekanan kepentingan asing. Dan membuthkan ketahanan struktur kebudayaan sehingga tidak gampang menyerah terhadap tekanan luar seberat apapun.

Mungkin sudah demikian lama memendam rasa kecewa, dan situasi lingkungan yang mematangkan rasa itu sehingga saatnya Zainuddin Bupati Lampung Selatan yang gemar memakai Gamis di acara acara resmi maupun setengah resmi Pemerintahan itu berpidato yang isinya mengoreksi sikap Prof. Dr. Said Agil Siraj, yang sekaligus sebagai Ketua Umum NU. Memang ketika beliau sangat gencar membahas dan mengkoreksi  jenggot dan gamis, kita juga sangat terheran heran mengapa beliau ikut ikutan memberikan nilai buruk seperti halnya mereka yang suka kepada Islam dengan menjadi jenggot, gamis, celana cingkrang dan jidat hitam sebagai ciri buruk Islam garis keras dan gelar lainnya yang tak menguntungkan ummat secara keseluruhan.

Tiba tiba Dr. Zainuddin Bupati Lampung Selatan berdiri gagah mengkriti ceramah ceramah Prof. Dr. Said Agil Siraj, adalah pidato yang memang tak seharusnya disampaikan di depan umum dalam acara hari santri di Lampung Selatan. Mungkin beliau lupa jika Prof Said Agil Siraj adalah Ketua dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, apakah Dr.Zainuddin merasa mampu menyelesaikan pdngaruh ngataip sikap yang ditunjukkan oleh Prof. Said Agil. Tidak, sebenarnya hal ini sudah dirintis oleh para tokoh NU, tetapi para tokoh itu tak menginginkan adanya kegaduhan internal.

Semesstinya ini menjadi rujukan sikap mereka yang berada di luar NU agar dengan segala toleransi dan sikap ukhuwah hendaknya ikut menciptakan suasana yang kondusif agar NU memiliki  kemampuan menyelesaikan masalah besar ini dengan sebaik baiknya, akibat sikap Ketua dan lontaran ungkapan dari Ketua dalam pidato pidatonya diberbagai tempat dan kesempatan, akan membuat merinding dan kecemasan luar biasa.

Banyak pihak yang sebenarnya memberikan komentar pedas, mereka terdiri dari berbagai ulama, alhamdulillah tidak ada yang memicu protes dan keributan, dan Prof. Dr. Agil Siraj pun tak terpancing untuk mengoreksi mereka yang telah mengkoreksi dirinya.Walaupun tidak juga mereka berhasil merubah dan memperbaiki sikap Pro.Dr. Agil Siraj. Tetapi tidak demikian ketika Dr. Zainuddin Bupati Lampung Selatan yang mengkritik. Harapan kita agar apapun yang mereka tempud dalam hal ini, tidaklah akan merugikan Islam secara keseluruhan, karena Islam Indonesia sejatinya pada saat ini sedang membutuhkan kuatnya jama'ah dan rasa kesatuan dan persatuan di kalangan ummat Islam.


No comments:

Post a Comment