Thursday, December 21, 2017

MODERNISASI PENGELOLAAN PWRI DIKBUDPARPORA PROV LAMPUNG


Rapat bulanan para anggota PWRI DIKBUDPARPORA Provinsi Lampung bagaikan koor sepekat mengatakan bahwa pertemuan selama setahun ini yang rutin dilaksanakan sebulan sekali hanya perttemuan kangen kangenan saja yang akhir akhir ini dirasakan hambar oleh para peserta rapat. Akhirnya disepakati untuk memodifikasi formulasi kegiatan organisasiini agar memiliki daya gereged bagi para anggota yang tergolong lansia ini, Bulan depan Januari 2017 adalah langkah pertama dari kegiatan yang diharapkan memiliki daya pikat tersendiri, sehingga kegiatan ini bias menjadi model kegiatan yang yang paling pas nagi mereka yang kini sedang menyongsong … akhir dari segalanya.

Ada beberapa model kegiatan yang dimunculkan oleh para peserta rapat. Drs. Swidyo, yang nampaknya mengacu kepada falsafah jawa yang harus dianut laki laki untuk isteri dan anaklnya. Antara lain harus ngayemi, ngayomi dan ngayahi. Ngayemi artinya menyenangkan, ngayomi artinya melindungi dan ngayahi artinya rasa tanggungjawab. Sifat seperti itu oleh Bpk Widyo harus dimiliki bukan hanya laki laki saja tetapi juga para anggota wanita atau perempuan sama. Sehingga, antar sesame angota iyu harus menciptakan suasana yang saling ngayemi, ngayomi dan ngayahi dengan cara membuat organisasi dan pengelolaan organisasi oleh para Pengurus gar memiliki kemamp8uan menciptakan kekuatan itu, yang menciptakannya adalah tugas kita bersama kata Pak Widyo, sebagai sesepuh Organisasi yang hingga sekarang masih keliatan muda, tampan dan enerjik.

Tegasnya oraganisasi ini harus dikelola secara modern, menggunakan kaidah kaidah modern sehingga memiliki kemampuan untuk menayemi, mengayomi dan mengayahi itu tadi … katanya dalam dialek medok Jawa Tengah. Ditambahkan lagi untuk itu organisasi ini harus memiliki program yang jelas dan ternalisis, pertimbangkan dari berbagai aspeknya, terutama kepentingan para anggota yang terbilang tidak muda lagi ini.  Sebagai oranisasi yang modern juga harus memiliki dana pendukung, dana pendukuing itu didapatkan dari yuran para anggota. Kita harus menyepakati yuran ini, kita batasi saja minimalnya sedang maksimalnya jangan terlalu dibatasi.

Memang kita memiliki kekuatan ekonomi yang beragam, itu sudah rahasia umum dan tak perlu didiskusikan " mengapa ?."  Yang paling penting kita memiliki kesepakatan pertama untuk selalu menghadiri setiap pertemuan yang diselenggarakan, dan menyumbang atau membayar uang iyuran yang ditentukan  batasan minimalnya tadi. Kata Pak Widyo sambil tersenyum manis. Sehingga pengurus sudah bisa  memperhitungkan kekuatan dana yang dapat menunjang. Sehingga bila masih belum mencukkupi adalah merupakan tanggungjawab pengurus untuk mengayahi persoalan ini, dengan cara yang memungkin dan dibenarkan oleh kesepakatan dan kaidah umum berorganisasi.

Pak Wid … demikian panggilan akrabnya, menghimbau agar para anggota yang memiliki potensi lebih untuk menyisihkan sedikit dana yang dapat meringankan biaya atau beban keuangan organisasi. Dan Pengurus juga harus mencarikan upaya agar tidak semua kegiatan harus dibiayai oleh dana organisasi, sehingga bagi kita semua bisa memberikan sumbangan yang tidak semuanya harus dalam bentuk uang. Bisa saja kita memberikan sumbangan yntuk mendukung pertemuan kita dalam bentik yang lain, termasuk diantaranya semangat dan keramah tamahan. Kunci sukses suksesnya organisasi kita ini sangat tergantung atas keseriusan kita serta keinginan kita bersama katanya, normatip.

Norma norma ini adalah norma minimal yang harus kita pegang bersama  Saya meminta agar penbicaraan yang normative ini pada hari ini juga sebelum atau sesudah kita makan siang bersama kiranya dapat merumuskan sesuatu yang nantinya bisa kita tindaklanjuti bersama Benar juga semua gagasan itu direspon positief oleh  peserta yang lain, kegiatan yang semula diisi dengan rapat kilat serta, maka mendatang pertemuan bunalan itu akan diisi dengan kegiatan, lebih tepat lagi adalah pelaksanaan kegiatan, sedangkan perencanaan dan persiapan pelaksanaan harus diselesaikan dalam rapat rapat dan aktivitas pengurus, terutama pengurus yang masih muda dan memiliki mobilitas yang memungkinkan. 

Gagasan yang muncul setidaknya pertama terkait dengan keagamaan, karena usia para angota ini adalah usia yang yang harus memikirkan bekal menuju alam baka, sehinga jangan sampai mengalami keterlambatan,  

No comments:

Post a Comment