Wednesday, December 27, 2017

ULAMA DI LUAR NEGERI DISELAMATKAN GITAR

Enggak puas melakukan persekusi terhadap ulama karena ummat mebela mereka matia matian melalui media sosial, para ulama ulama berdakwahpun dikejar ke luar negeri dan meminta Pemerintah resmi negara sahabat mendeportasinya, dengan harapan sipembuat ulah bisa cuci tangan, ternyata ummat tak kenal lelah mereka mencari informasi, karena tak mungkin negara sahabat melakukan tindakan gegabah itu tampa ada informasi dari Indonesia, bukan informasi, malahan pesanan. "Becik ketitik olo ketoro" kata pepatah Jawa, permainan curangpun akhirnya terbongkar juga, ada saja cara Allah membukanya untuk mempermalukan mereka, justeru pihak negara sahabat yang buka bicara, atas segala pesanan para pemain kotor asal Indonesia sendiri.Mengapa begitu dendamnya orang orang itu atas kekalahan Ahok, mungkin karena dibelakang Ahok ada uang banyak.



Nampaknya bila ulama tertentu yang dicintai ummat akan melakukan pelawatan ke luar negeri selalu saja didahului sejumlah informasi dari dalam negeri tentang siapa yang bersangkutan. Nampaknya yang paling mudah membuat pihak negara tetanga langsung antipati adalah manakala diberitakan bahwa yang bersangkutan adalah ISIS, sebab mendengar nama ISIS langsung pihak Negara Sahabat akan bereaksi. Nampaknya inilah yang dialami Ust. Tengku Dzulkarnain dalam lawatannya ke berdakwah mengunjungi para TKI/TKW sebagai duta devisa, di mana mereka merindukan kehadiran sejumlah ulama panutan. Nampaknya sebelumnya didahului dengan sejumlah informasi buruk tentang yang bersangkutan, dan informasi yang paling meracuni itu adalah ISIS.

Cerita USt. Tengku Dzulkarnain ke mana mana Ia di negeri jiran selalu dibuntuti sebuah kendaraan, nampak nampaknya kendaraan tersebut dilengkapi peralatan yang mampu merekam semua apa yang diucapkan oleh beliau, dan peralatan itu dilengkapi pula dengan aktivitas penterjemahan ke dalam bahasa setempat. Sehingga aparat yang ditugaskan  langsung tahu tentang konten dakwah beliau. Tetapi ada peristiwa yang benar benar tak terduga, pada suatu kesempatan, Ust. Tengku Dzulkarnain melihat ada Gitar listrik di hotel, sehingga tergerak hati gitaris amtir ini tergerak ingin mencoba. memang nampaknya kurang jodoh baru beberapa nada didengungkan, tiba tiba ada tali gitar yang putus, tak kurang akal beliau menyampaikan sebuah puisi. Pada saat itu petugas hotel kembali menyiapkan gitar, dan selesai. Akhirnya Tengku menyanyikan sebuah  lagu yang berjudul Ayah oleh Ebiet G Ade. Dan hadiripun Hadirinpun terkesima, karena lagi dinyanyikan dengan sempurna. Tapi yang paling jengkel adalah Tim yang memata matai sang Ustadz, mereka merasa ditipu dengan kiriman informasi sampah dari Indonesia tentang Ustadz kita ini.

Buru buru Tim meta mata inilangsung menemui Ustadz, dan mengatakan dihadapan Ustadz langsung bahwa dalam beberapa hari ini mengamati pidato dan aktivitas Ustadz dan akan segera mengambil tindakan, manakala diketemukan bukti bahwa yang bersangkutan menunjukkan adanya tanda tanda sebagai anggota ISIS. Tetapi sebelumnyasebagai petugas mata mata mereka telah diberitahukan tentang ciri ciri ISIS secara detail, antara lain bahwa ISIS mengharamkan musik, jadi bila ada Ustadz yang bermain musik, berarti itu bukan anggota ISIS. Ulama Tengku Dzulkarnain ini rupanya diselamatkan oleh gitar. Selamatlah Ustadz dari deportasi, karena pandai bermain gitar, ISIS menharamkan musik, bila suka bermain musik, berarti bukan anggota ISIS, Selamatlah sang Ustadz.

Dalam cerita ini yang paling mengejutkan kita adalah ulah sejumlah pejabat dan tokoh justeru yang memberikan informasi yang sangat menyesatkan pihak negara sahbat, Dan seharusnya Pemerintah  justeru melindungi keselamatan warganya, bukan meminta agar warganya dideportasi, hanya lantaran kurang sejalan dengan Rejim yang tak melaksanakan UU dengan baik ini. Kita berharap situasi ini segera berakhir.

No comments:

Post a Comment