Tuesday, December 5, 2017

NEGARA SIBUK KARENA TAKUT HANTU

PEMERINTAH nampak sibuk sekali seperti mengobati seseorang sayangnya apa penyakitnya hingga sekarang belum diketahui apa sebenarnya yang akibatnya si pasien mengalami keracunan obat. Demikian Rocky gerung memberikan perumpamaan terhadap sikap dan tindakan Pemerintah terkait perkembangan politik dan Pemerintah telah berbuat dengan berbagai Keputusannya, tetapi dengan keputusan dan tindakan itu Indonesia bukan bertambah bagus. Ibarat pasien maka si sakit sekarang semakin parah. Jika Indonesia akan menjadi bagus maka cabutlah segala Keputusan Pemerintah yang keliru itu, ibarat pasien maka hentikanlah mengobati si pasien, agar pasien segera sembuh. Demikian ilustrasi Rocky Gerung terhadap antisipasi Pemerintahan Jokowi dalam mengamankan kekuasaannya.





Kritik pedas Rocky Gerung terhadap orang orang disekitar Jokowi sebagai Presiden yang selalu saja memberikan hasil diagnosa yang keliru, sehingga Pemerintah kita kalang kabut hanya sekedar takut hantu, takut terhadap sesuatu yang gak jelas, dan pasti saja hantu itu diada adakan atau dibuat hantu buatan, atau ada seseorang atau sesuatu yang dbuat atau dianggap sebagai hatunya, kira kira demiian omelan Rocky Gerung di depan puluhan juta pemirsa setidaknya, dan nantinya akan ditambah lagi dengan mereka yang menonton di Youtube, Kritik Rocky sangat menyudutkan para pembantu Kepresidenan yang dianggap kurang cerdas.

Apa yang dijadikan hantu itu, tak lain dan tak bukan adalah "Piagam Jakarta" kata Racky yang tak ingin mendapatkan jabatan apapun di Rejim Jokowi ini. Padahal itu hak rakyat untuk berpantasi, ada pihak yang berpantasi untuk mendirikan negara Islam, ada yang berpantasi untuk mendirikan Kerajaan, lalu apa salahnya orang berpantasi, berpantasi tak melanggar aturan. Karena cara cara merubah UUD dan sebagainya ada cara dan persaratan persaratan itu adalah hak masyarakat yang harus diberikan.

Ini masalah konstitusi ! Kata Gerung bukan Kitan Suci, kenapa harus mempersoalkan Kitab Suci, toh  nanti dalam mengambil keputusan itu adalah dengan konstitusi. Demikian Gerung menyindir banyak pihak  yang selama ini dihantui ketakutan dengan isi kitab suci agama lain. Padahal agama itu dinyatakan syah dan dibenarkan berada dan di anut oleh masyarakat. Lalu kegiatan kegiatannya diantisipasi, padaheal kegiatan keagamaan sifatnya tih hanya kuantitas belaka. Kalo ada piohak yang memasang sepanduk di pasang di Monas tahu 2019 "Jokowi Habib Riziq" umpamanya, maka baru itu disebut gerakan berkual;itas politik. Barangkali sindiran terhadap pihak pihak yang menilai bahwa Peringatan Maulid di Monas adalah Politik. Yang nantinya bakal ada yang dianggap melanggar aturan.

Bila ingin bangsa ini nyaman, tentram dan damai maka berikanlah kesempatan masyarakat untuk beraga dan fasilitasi ruangannya, dan berikanlah kesempatan untuk berpolitik dan fasilitasilah ruangannya oleh Pemerintahj dengan cara yang cerdas dan tak perlu saling berfantasi, kira kira demikian Rocky Gerung.

No comments:

Post a Comment