Sunday, July 22, 2018

KEMBANGKAN GERAKAN SOSIAL ISLAM



WALAUPUN sudah terlambat tetapi akhirnya saya hadir di acara ini, walaupun tinggal lagi acara Tausiayah dan doa, saya tetap mensyukuri kehadiran saya karena besar manfaatnya bagi pribadi saya sendiri setidaknya. Tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Nurfaif Chaniago cukup menyentuh hati saya, karena hal ini merupakan sesuatu yang umumnya kita termasuk lalai melaksanakannya secara tertib, teratur da terencana.

Ust. Nurfaif Chaniago adalah pensiunan PNS, di masa pensiunnya, jika tak salah mengingat beliau sempat menjadi anggota DPRD Lampung dari Fraksi Karya Pembangunan. Usia beliau sudah 85 tahun, lalu mengapa beliau mau mengisi acara Tausiyah ini alasannya adalah bahwa beliau adalah sahabat dari Alm Bpk. H. Moh. Syayid. Yang dikenalnya sebagai pejuang Islam yang tak pernah merasa lelah memberikan perhatiannya ke dunia dakwah, pendidikan dan masyarakat miskin. H.Moh. Syayid adalah orang tua dari Sdr. Imam Santoso yang bertindak sebagai pengundang dalam acara ini, dan undangan diantar langsung kepada Ust. Nurfaif Chaniago, sehingga beliau mementingkan kehadiran dalam acara ini untuk menyampaikan tausiyahnya.

Tema yang dipilih sendiri oleh Sang Penceramah adalah pentingnya meningkatkan gerakan sosial keagamaan Islam. Karena setidaknya ada tiga kekalahan Ummat Islam di indonesia, yaitu kekalahan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kekalahan dalam bidang ekonomi, dan klekalahan Islam dalam bidang politik. Islam di Indonesia yang merupakan Negara Berkembang memang mengalami ketertinggalan beberapa langkah dibanding negara maju, tetapi ukuran ketrteinggalan kita adalah pada internal bangsa, ummat Islam adalah merupakan bagian dari Bangsa Indonesaia secara keseluruhan. Hal ini tentu bukan untuk ditangisi, tetapi justeru harus dicarikan solusi dan jalan keluarnya.

Jalan keluarnya adalah agar ummat Islam menyusun kekuatan untuk mengatasi hal tersebut di atas secara lebih giat, lebih bersemangat, terencana dan tersusun secara sistematis. Dengan penataan yang baik maka diharapkan ketertinggalan ummat lambat laun bisa diatasi, kira kira demikain itu harapan dari Ustd. Nurfaif Chaniago yang beliau rumuskan dengan cukup sistematis, walaupun relatif singkat.,


Dalam Tausiyah beliau, beliau berharap agar Parmusi ini benar benar dikelola secara profesional.gerakan berintkan pemberdayaan ummat. Secara politis ummat Islam di Indonesia belum dapat dikatakan dikatakn memliki keberhasilan yang menggembirakan, itu jika tak ingin dikatakan sedang mengalami kkalahan strategi. Lembaga lembaga pendidikan Islam masih kalah kualitas, dukungan politik Islam melemah dan mengalami kekerdilasn nilai tawar, danh lain sebagainya adalah akibat dari kelemahan ummat secara ekonomis. Andaikan saja ummat Islam memiliki kekuatan ekonomi, maka yakinlah bahwa pendidikan Islam dan politik Islam memiliki peran yang signifikan.

Tercatat dalam sejarah berdrinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung, yang kelak berkembang menjadi Universitas Lampung, adalah berkat jasa sejumlah ulama dan pejuang Islam daerah Lampung, silahkan dicatat bahwa sejumlah ulama itu berjihad dalam upaya pendirian bukan hanya lembaga swasta, tetapi juga lembaga milik Pemerintah seperti IAIN atau UIN Rd. Intan. Harua dicatat bahwa itu tidak berdiri begitu saja oleh Pemerintah, tetapi ada pihak terus menerus berupaya, bahkan mereka mengumpulkan sejumlah dana untuik mendukungnya.

Maka menjadi tugas dari Parmusi untuk membentuk dan mengkomunikasikan dengan berbagai gagasan umtruk terciptanya komunitas yang memiliki sensitivitas untuk menghimpun kekuatan para pihak untuk menjadikan masyarakat dalam hal ini menjadi mitra Pemerintah, dalam artian memberikan masukan kepada Pemeriumntah serta meyakinkan perlunya Pemerimtah merespon keinginan yang ditimpakan kepada komunitas sesuai dengan ajaran agama Islam.

Kesempatan bagi Parmusi yang bukan atau tidak menekankan untuk memilih salah satu dari mazhab mazhab yang ada, dan juga tidak terlalu dibatasi oleh mazhab pilihan masyarakat, akan memberikan peluang kepada Parmusi untuk membina ummat dalam lintas mazhab. Hal hal yang menjadikan Parmusi memiliki peluang besar untuk menyusun kekuatan dasn kamunitas yang lebih besar, untuk melakukan konsolidasi ummat lintas mazhab itu tadi.

Parmusi diyakini oleh Ustd Nurfaif Chaniagomemiliki kemampuan untuk merumuskan serta mensosialisasikan  apa yang disebut kesolehan sosial. Apa batasan kesolehan sosial, apa saja unsurnya serta bagaimana caranya memainkan peran dalam menciptrakan kesolehan sosial secara berjama'ah. Sehingga keanekaragaman kemampuan ummat akan memiliki kemampaun untuk mengambil perannya masing masing. Rumuskan batasan peran itu, bagaimana cara melaksanakannya serta apa saja indikator keberhasilannya. Kiranya perlu mendatangkan  pakar untuk bisa menjelaskan rumusan kealehan sosial seseorang, dan dalam waktu yang bersamaan harus pula dirumuskan bagaimana cara menerapkan kesalehan sosial itu merupakan gerakan jama'ah, karena dikatakan bahwa berkah dan rahmat itu akan dicurahkan bagi jama'ah, bukan individual.

Demikian sekelumit tausiyah Ust. Nurfaif Chaniago.


No comments:

Post a Comment