Wednesday, January 3, 2018

MENGANTISIPASI KEPIKUNAN DINI

Pikun kiranya perlu diantisipasi agar memiliki usia ibadah yang lebih panjang, bisa jadi kita di akhir akhir usia kita memiliki peluang meningkatkan ibadah kita, membelanjakan harta kita untuk menambah amal yang mampu kita laksanakan. Bisa jadi kesadaran datang agak terbelakang, sehingga kita mampu melengkapi dan menyempurnakan tugas kita sebagai hamba Allah, membelanjakan sisa sisa harta kita di jalan Allah. Untuk itumaka berarti kita memiliki keuntungan manakala kita tak juga mengalami oenyakit pikun hingga beberapa saat kita menemui ajal, sehingga barangkali dengan kepikunan kita memang berarti kita terlepas dari  mengalami kepikunan dini. Terlepas apakah ada istilah kepikunan dini dalam dunia kesehatan, karena saya sangat awam, dalam hal ini. Dari dunia kesehatan kita juga menerima informasi bahwa upaya menghindari kepikunan datang lebih cepat bisa dihindari dengan berbagai hal, mulai dari cara cara yang wajar seperti sering membaca dan ,mendengar informasi baru, olahraga otak seperti mngiei TTS, olahraga, beraktivitas seni, membiasakan minum kopi secara terkendali, hingga ke hal hal yang berbau konyol, yaitu membaui kentut masing masing. Sungguh Allah maha Pengasih dan Maha Penyayang serta tak ingin menyusahkan.

Allah Maha Tahu dan Maha Penyayang dengan kasih sayang Allah ditentukan kapan kita sebaiknya masuk ke masa masa oikun untuk keringanan atas beban yang sulit bagi kita untuk memikulnya. Getapi yang harus kita antisipasi adalah jangan sampai kita pikun adalah karena sejumlah kesalahan dan kekliruan yang kita laklukan sendiri, sehingga kepikunan itu sifatnya bukan Rahmad dari Allah tetapi lebih sebagai hukuman bagi kita yang lalai. Barangkali yang ini yang harus kita siasati agar tidak terjadi terhadap kita.

Nabi Muhammad SAW bersabda :


رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ : عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ ، وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ ، وَعَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ
Pena diangkat (Kewajiban gugur) dari tiga orang ; Serseorang yang tidur hingga bangun, anakkecil hingga bermimpi (baligh) dan orang gila hingga Ia berakal (sembuh)

(HR. Abu Daud no. 4403, Tirmidzi no. 1423, An Nasa’i no. 3432, Ibnu Majah no. 2041. Abu Daud berkata: Diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dari Qasim bin Yazid dari Ali radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam ada tambahan di dalamnya, yaitu  وَالْخَرِفِ  (pikun). Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih Abu Daud) Ulama ada yang mengatakan, bahwa kata ( وَالْخَرِفِ ) berasal dari kata الْخَرَف, yaitu kerusakan akal disebabkan usia tua.sehingga kita dapat memperkirakan yaitu mereka yang pikun. 

Orang banyak mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pikunitu adalah kerap lupa, Di sini kita tidak membahas definisi pikun, tetapi hanya memberikan tekanan serba sedikit bahwa yang dimaksud dengan pikiu di sini adalah kehilangan kemampuan untuk membedakan mana benar dan mana pula yang salah  Orang mengalami pikun sering mengalami hal demikian, sehingga ada kecenderungan untuyk mengikuti saja status hukum orang pikun tidak lagi di kenakan sangsi sangsi huku, kita disejajarkan dengan anak kecil orang tidur dan maaf, orang gila. Walaupun kelupaan itu kadang hanya kadang kala saya bukan full time. Hal ini harus dotanyakan kepada dokter dan ulama sekaligus, agar bisa mengkaji dari dua segi. 

Tulisan ini hanya membatasi bagaimana kita mengantisipasi kepikunan dan apalagi kepikunan karena kesalahan sendiri. Jangan sampai kita akibat kesalahan sendiri lalu harus dikelomp[okkan kedalam kelompok yang sejatinya hanya terdiri dari anak kecil, orang tidur dan orang gila. Kalau kita dikelompokkan kedalam kelompok itu karena kasih sayang Allah, itu alhamdulillah, tetapi kita terpaksa dikelompokkan secara dini akibat kesalahan kita sendiri, itu astaghfiurullah. Hebatnya lagi ternyata Allah telah memberikan berbagai kemudahan kepada lkita untuk mengantisipasi datangnya kepikunan secara dini, maka akan sangat tergantung kepada kita apakah kita mau melakukan antisipasi itu, atau kita hanya pasrah saja. 

Mengantisipasi terjadinya kepikunan dini itu bisa dengan berbagai cara, kita bisa memanfaatkan segala cara itu mulai dari yang sulit dan pelik, mulai dari yang mulia dan bisa juga dengan cara konyol sekalipun. Subahanallah Tuhan memberikan kemudahan. Ada gagasan untuk mencegah pikun dini adalah dengan cara melatih pemakaian otak seperti main game yang menggunakan cara berfikir keras seperti main catur, ada juga sedikit santai, yaitu mengisi teka teki silang. Ada pula konsep dengan cara bersenang senang, yaitu bermain musik dan olahseni lainnya, setidaknya bernyanyi. Ada juga dengan cara yang tidak kalah menyenangkan, yaitu rutim minum kopi hangat, sangat menyenngkan bukan ... ?. Ada pula dengan cara yang sangat mulia, yaitu membaca kitab suci al-Quran. Sudah banyak contoh orang yang sudah tua masih mampu berfikir OKe ternyata rahasianya adalah rajin membaca al-Quran. Tetapi ada juga cara yang sangat konyol, yaitu rajin rajin membaui bau kentut sendiri. Bau yang tak sedap dari produk sendiri itu jangan cepat cepat diusir, melainkan nikmati bau tak sedap itu, karena membau kentut itu ternyata mencegah terjadinya pikut. 

Kini terserah anda cara apa yang akandikembangkan, agar tidak terjadi kepikunan sebelum waktunya. Bila kita pikun sebagai kasih sayang Allahagar diusia kita yang renta dan tak mampu apap apa lagi itu kita dipikunkan, dan kita dibebbasklan darti sangasi sangsi hukum. Tetapi bila anda memiliki potensi untuk masih secara rutin melakukan aktivitas sosial dan sekaligus menimba pahala dan kita memiliki potensi pendukungnya, maka sejatinya, kepikunan itu harus diantisipasi kedatangannyanya secara dini. jangan sampai kita pikun dini karena kesalahan dan kekeliruan kita sendiri. Insya Allah. 



No comments:

Post a Comment