Friday, January 5, 2018

TAFSIR FILOSOFIS MARS IAIN RD. INTAN


Insya Allah menurut rencana Alumni IAIN Rd. Intan angkatan Th 75/85 akan menyelenggarakan Reuni lusa tanggal 7 Januari 2018 pukul 13.00 di Rumah Makan Begadang Resto,untuk kali ini pertemuan hanya bersifat kangen kangenan, dan angkatan ini berarti melibatkan dua angkatan, yaitu angkatan Kamous Kaliawi dan Kampus Baru Labuhan Ratu, Kampus Kaliawi mungkin mewakili era Perpeloncoan, sedang Kampus Labuhan Ratu mewakili masa kenormalan. Era Kaliawi adalah Era Dewan Mahasiswa serdang memasuki era Labuhan Ratu sudah memasuki era Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) Oleh penguasa pada saat itu sebelum NKK adalah masa yang telah dianggap tidak normal, atau setidaknya perlu dinormalkan. Karena pengaduan masyarakat justeru lebih banyak disampaikan kepada Dewan Mahasiswa, ketimbang kepada DPR dan MPR.  Tetapi tulisan ini tidak untuk membahas bedanya kedua era tersebut, melainkan justeru mencoba untuk memahami lagu Mars IAIN Rd. Intan, yang bagi angkatan saya maka lagu ini bisa jadi sudah ada ratusan kali kami nyanyikan.



Syair MARS IAIN RD INTAN adalah sebagai berikut

Bangkitlah Bangkit Mahasiswa
IAIN Harapan Bangsa
Ummat sedang menunggu bimbinganmu
Menuju kearah Medan Nan Jaya

Gali milik rohani Islam 
Kembangkan dioersada bunda
Nusa menanti darma baktimu
Membangun masyarakat Indonesia

Kerahkan daya ijtihadmu
Dalam semua segi ilmu
Institut Agama Islam Negeri 
Hiduplah untuk selama lamanya.

Jika tak silap mengingat lagu ini dikarang oleh A. Kadir Hanafi, dosen Fak. Tarbiyah IAN Rd. Intan Nampaknya oleh si pengarang lagu mars mahasiswa IAIN Rd. Intan pada saat itu sebagian besar masih dalam keadaan duduk atau bahkan mungkin masih tiduran sehingga kalimat pertama harus dibuka dengan kata bangkit. Bangkit adalah ambil posisi berdiri untuk siap melakukan sesuatu atau beraktivitas. Yang dalam lagu tersebut adalah mempersiapkan diri  sebagai sosok penuh harapan bangsa dan ummat tentu saja. 

Posisi ummat Islam pasca kemerdekaan, justeru dihadapkan dengan Islamo fobiya yang memang dikembangkan oleh sementara pihak, sehingga Islam menjadi sesuatu yang harus diwaspadai, setidaknya kita belajar dari apa yang ditulis pada dialog kebudayaam, sebuah buku yang yang merekam keinginan gigih untuk membelenggu ummat Islam. Maka yang diharapkan adalah sosok yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan kepada para pihak bahwa Islam itu rahmatan lil alaamin, tidak perlu diwaspadai, apalagi dicyrigai, apakah kita semua lupa justeru kemerdekaan bangsa Indonesia ini direbut dari tangan penjajah, dan Islam bersama ulamanya berdiri di garis paling depan, dengan pekik Allahu Akbar. 

Bangsa sepertinya membutuhkan bimbingan baik untuk mengenal Islam secara fair, bukan Islam yang diputarbalikan faktanya, dan ummat juga membutuhkan bimbingan bagaimana mengekpressikan keislaman kita yang santun dalam artian juga tidak membuituhkan ketergantungan terhadap ihak pihak lain, baik dalam bidang ekonomi, terknologi serta pendidikan dan lain sebagainya. Bila perlu pihak lain justeru harus belajar, bagaimana mengelola perekonomian bersama, serta penyelenggaraan pendidikan yang membawa kepada kemajuan peradaban bangsa. 

Tidak ada lain Ummat islam harus memajukan pendidikan, dari Institut yang dimiliki pada saat itu berkembang menjadi Universitas. Penulis juga sudah ikut mensosialisasikan perubahan IAIN menjadi Universitas itu mulai sejak masih menjadi mahasiswa. Saya juga berterima kasih kepada rekan rekan Fakultas Ushuluddin sempat menjadikannya sebagai topik bahasan di IAIN lain. Walaupun bukan berarti tulisan itu sangat berpengaruh, tetapi setidaknya untuk menunjukkan bahwa para mahasiswa IAIN Rd. Intan Lampung memiliki pemikiran yang sama dengan para pemikir Muslin Indonesia pada saat itu. 

Islam memiliki kekayaan rohani yang luar biasa, sehingga tidak perlu kita menciptakan peseudo agama. Ummat Islam tidak boleh tercengang  baik dengan pemikiran klenik, maupun pemikiran yang dibungkus dengan berbagai teori seperti teori demokrasi, teori teori hak azazsi manusia dan lain sebagainya. bagaimana mungkin Al-Quran yang ditulis berdasarkan fakta alam dan sejarah yang terkuak melalui asbaabun nuzul itu dikalahkan dengan teori teori yang sudah jelas jelas kegagalannya. Komunis telah gagal, demokrasi telah gagal, kanapa pula harus ditambah dengan LGBT yang jelas jelas akan merusak anak keturunan kita. Bayangkan anak seperti yang kita harapkan akan lahir dari mereka yang lesbian, homo yang melebur dalam LGBT. Diharapkan alumni IAIN yang sekarang UIN itu memiliki kemampuan mengusai sejelas jelasnya. 

Ini semua dimaksudkan untuk mempertahankan NKRI dari berbagai upaya para pihak untuk melemahkan, menjajah dan menguasai. maka jadilah alumni IAIN yang kini yelah menjadi UIN sebagai perisai bangsa, para alumni diminta juga berpartisipasi untuk mempertahankan IAIN sekarang UIN untuk menjadi Universitas terkemuka, yang memiliki kemampuan menterjemahkan keislaman melalui ilmu apapun yang dikembangkan di UIN, sehingga mata dunia tahu bahwa Islam dapat dipertahankan melalui Indonesia sebuah negeri yang dihuni oleh mayoritas Muslim dunia, janji ini kita ucapkan dalam lagu, yang bisa jadi sudah ratusan kali kita nyanyikan, baik bersama maupun sendiri sendiri saja. Kini anda semua sedang ditagih, jadikan sisa hidup kita untuk menunaikannya. semoga. 

No comments:

Post a Comment