Friday, January 5, 2018

REUNI ALUMNI IAIN RDI 75/85 DENGAN THEMA KEPEMIMPINAN ISLAM

Alhamdulillah Reuni Alumni IAIN Rd.Intan hampir dapat dipastikan terlaksana. Sebuah Spanduk Benner dipajang di WA Bener saya kopi dan dipajang di Facebook maksudnya untuk meyakinkan para alumni bahwa Reuni jadi dilaksanakan ... Horeee.

Ini thema Besarnya. (dikomentari oleh Mang Umron Harun alumni Fak Ushuluddin)

UH. Thema besarnya ... silaturrahmi apa semoga bahagia ?

AQ. Mang Thema besarnya Kepemimpinan Islam .... Subtemanya Semoga bahagia .... bla bla bla

UH. Thema besarnya  ditulis dibelakang ya ?

AQ. Bukan Mang ... Bukan di tulis di belakang, tetapi tak akan di tulis  ... begitu

UH. O ... cukjujp dalam hati ?

AQ. Betul ... cukup dalam hati ... setelah dibaca dimohon manggut manggut pertanda paham dan bijak

UH. Apa yang ngundang reuni ini Pengurus Alumni ... atau person alumni saja.

AQ. Diundang oleh WA hehe

UH. Nah kegiatan Reuni yang gak jelas arah dan tujuan, artinya ... ?

AQ. Mang arahnya sangat jelas ... masalah Kepemimpinan.

UH. ??? Pilkada Maksudnya ... ???

AQ. BukanMang .... jauh dari urusan Pilkada

Nanti jawabannya akan saya tulis di Blog.



Ketika admin memasukkan saya untuk bergabung dalam grup WA alumni UIN  75/85 sepanjang yang saya ingat telah membicarakan rencana pertemuan, jumlah anggota relatif sedikit dan yang aktif berpendapat dan bersikap juga sangat terbatas namun pembicaraan simpang siur, cenderung semua bicara, semua penggagas, walaupun saya melihat ada sejumlah orang berposisi sebagai admin di grup ini tidaklah seseorang memposisikan diri sebagai pemimpin yang mengatur arus pembicaraan. Sampai pada saatnya Ibu Wahyuni didapuk sebagai tuan rumah, yang bersangkutan sepertinya berusaha mengelak, tetapi pembicaraan dari berbagai person sepertinya mengarah, dan sejumlah anggota yang sepertinya siap menghadiri pertemuan itu dihimpun dan terhitunglah sejumlah nama yang jumlahnya hampir sepuluh. Ibu Wahyuni semakin tersudut, didapuk sebagai tuan rumah

Pembicaraan kembali mentah ketika Ibu Wahyuni mnerima secara terbatas, beliau bersedia menjadi tuan rumah dengan syarat bahwa peserta reuni hanya tujuh orang. Tetapi karena respon anggota yang aktif mulai banyak, setiap hari bertambah, persyaratan Ibu Wahyuni sangat dimaklumi, mungkin daya tampung terbatas, lebih dari itu mungkin akan merepotkan tuan rumah. Maka muncul gagasan untuk reunian di Rumah Makan siap saji, gagasan ini disetujui oleh yang lain dengan catatan masing masing diwajibkan konstribusinya sebesar Rp. 100.000,0- peroorang, danm para anggota tak
mempersopalkan

Persoalan baru mencuat ketika sepertinya ada anggota baru, atau setidaknya Ia baru tau ada rencana akan diadakan reuni di Rumah Makan Resto. Yang bersangkutan nampaknya sangat kecewa karena tak diberitahu sejakawal dan merasa kesulitan untuk menerima begitui saja kenyataan ini.  Apa lagi setelah diketahui bahwa oleh penyelenggara tak ada rencana kegiatan yang bisa menghasilkan sesuatu, Terkuak informasi bahwa sebelumnya memang telah pernah ada reuni, yang dilkasanakan di Masjid Komplek kampus IAIN Labuhan Ratu, tertangkap gagasannya bahwa Reuni alumni seyogyanya harus diawali dari masjkid dan dilanjutkan ke masjid,

Kritik atas gagasan Reuni di Rumah Makan Begadang resto, untuk apa apa melakukan perjalanan jauh dan menempuh macet, menghabiskanwaktu sekedar mengisi perut, toh disekitar Kampus UIN banyak pilihan kira kira demikian. Tetapi nampaknya Panituia tak begeming, pertemuan tetapakan diselenggarakan di Begadang resto, hingga muncullah dualisme, yang akan menyelenggarakan di Begadang resto lebih banyak dipelopori Ibu Ibu, sementara yang akan melaksanakan reuni di Masjid Kampus UIN Sukarame lebih dipelopori oleh Bapak Bapak. Pada hari yang sama di Kampus UIN diseklenggarakan pukul 10 Wib, sementara di Begadang resto diselenggarakan sesuai dengan rencana awal pukul 13.00 Wib.

Tetapi sayang para anggota banygak yang telah memiliki agenda sendiri pada pagi hari Minggu ini, sehingga yang akan melaksanakan pertemuan di kampus UIN masih dalam tanda tanya, belum terdata. Prof. Dr. Faisal dan Prof. Dr. Idham Cholid kemungkinan besar hanya bisa mengikuti pertemuan ini di Begadang resto, kemungkinan sekali banyak yang memiliki kasus yang sama. tetapi kita berharap agar pertemuan di UIN yang dijanjikan akan lebih bermakna dan berbobot, tetapi terselenggara dengan segala kualitas yang terbaik.

Apalagi sebagian dari perserta pertemuan di UIN berjanji akan juga mengikuti pertemuan di Begadang resto, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa Reuni yang lebih ramai adalah yang diselenggarakan di Begadang resto, karena sebagian anggota telah lama merancang acara masing masing untuk bisa hadiri di begadang resto. Semoga dua duanya sukses, karena pertemaun kali ini menurut rencana penggagas yang dituwa tuwai oleh Dr. Faisal dan Drs. Ghofar Sri Wahyuni,  Rohaya dan lain lain adalah dalam rangka mengagas Reuni Akbar Alumni IAIN/ UIN 2018, konon akan membicarakan masalah Kepemimpinan Islam. begitu ...



Maaf tulisan belum selesai .... mau pesta dulu.



No comments:

Post a Comment