Thursday, January 4, 2018

TENTANG MATAHARI KEMBAR, BENARKAH ... ?


Istilah dua matahari adalah sesuatu yang buruk bagi lembaga atau organisasi mulai dari satuan yang kecil, terlebih satuan atau organisasi besar, adalah pantang terjadi dua mata hari. Karena munculnya dua matahari dalam sebuah unit atau organisasi itu adalah gejala kehancuran yang pasti. Matahari dalam satuan dan organisasi adalah Komando, dilambangkan dalam mata hari karena matahari adalah sinar yang paling besar dialam ini. Hanya ada satu sumber sinar yang paling besar yaitu mata hari dan hanya satu Kepemimpinan yang memiliki kekuasaan dalam satu unit atau organisasi, tidak ada dua kepemimpinan yang memiliki kewenangan yang sama dalam suatu masalah, karena adalah gejala akan terjadi malapetaka bagi unit atau organisasi bersangkutan. Lalu benarkan informasi tentang adanya dua matahari sekaligus terbit dalam waktu bersamaan, kata para ahli tak mungkin.

Berita yang viral di medsos dan dianggap hoax karena zero information mengatakan :”Keajaiban terjadi hari ini: Amerika dan Kanada melihat dua matahari. Inilah yang disebut: hunters moon. Ini terjadi karena perubahan orbit. Matahari terbenam dan bulan terbit pada saat bersamaan keduanya berhadapan satu sama lain pada sudut dan derajat tertentu. Bulan memantulkan cahaya matahari dengan begitu terangnya sehingga terasa seperti ada dua matahari”.Pesan itu juga dilengkapi rangkaian gambar pemandangan siluet dengan latar belakang dua sinar seperti matahari. Tujuannya adalah menguatkan bahwa kejadian semacam itu benar-benar ada.Setelah diteliti, ternyata pesan itu hoax. Istilah hunters moon bukan menggambarkan adanya matahari kembar. Juga bukan matahari yang terbenam dan bulan yang terbit bersamaan. Hunters moon merupakan istilah untuk bulan purnama yang terjadi setelah harvest moon. Di belahan bumi bagian utara, harvest moon biasa terjadi pada September atau Oktober. Dengan begitu, hunters moon biasa berlangsung antara Oktober dan November.Hoax tentang matahari kembar ternyata sering menyebar di luar negeri. Terutama di hari-hari menjelang November. Situs Snopes.com pernah mengulasnya pada November 2015. Foto-foto yang ada di Snopes juga 'plek' seperti hoax yang tersebar di tanah air lewat pesan-pesan WhatsApp.Dikutip dari Snopes.com, para ilmuwan menegaskan bahwa munculnya sinar seperti matahari kembar biasanya disebabkan fenomena matahari terbit yang memantulkan sinar ke kristal es dan terakumulasi di atmosfer. Pantulan sinar itulah yang kemudian menimbulkan cahaya seperti matahari.Portal berita Mirror.co.uk juga pernah mengangkat penampakan seperti matahari kembar di Rusia. Berita itu dibuat berdasar rekaman video warga yang melintas di jalanan Nizhny Novgorod, Rusia. Dalam rekaman video yang dipasang di dashboard mobil itu, terlihat adanya dua sinar yang menyerupai matahari.Menurut keterangan Head of the Weather Forecast Department Nizhny Novgorod Hydrometeorological Center Olga Mokeeva, penampakan itu sejenis fatamorgana yang langka. Penyebabnya adalah cahaya matahari yang dibiaskan setelah memasuki atmosfer. ”Sangat mungkin ini disebabkan udara dingin yang mengakibatkan terjadinya kristal es,” katanya.Meski sama-sama memperlihatkan dua cahaya bulat mirip matahari, gambar di rekaman video di Rusia itu berbeda dengan pesan-pesan yang tersebar di Indonesia. Penampakan di Rusia itu lebih terlihat seperti fenomena sun dogs, yakni fenomena optik berupa penampakan titik-titik terang di langit, biasanya muncul di cincin matahari.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menduga gambar-gambar yang tersebar di Indonesia itu adalah hasil olah digital. Yang pasti, menurut Thomas, pesan yang disampaikan dari gambar-gambar yang tersebar tersebut keliru.”Kalau bulan berdekatan dengan matahari, yang terjadi tidak seperti itu. Mungkin hanya terlihat sebagai hilal yang tipis,” katanya. Thomas menambahkan, gambar-gambar yang disebut hunters moon oleh netizen itu berbeda dengan penampakan sun dogs. ”Saya simpulkan gambar itu kemungkinan hasil rekayasa digital,” katanya.Pesan itu juga dilengkapi rangkaian gambar pemandangan siluet dengan latar belakang dua sinar seperti matahari. Tujuannya adalah menguatkan bahwa kejadian semacam itu benar-benar ada.Setelah diteliti, ternyata pesan itu hoax. Istilah hunters moon bukan menggambarkan adanya matahari kembar. Juga bukan matahari yang terbenam dan bulan yang terbit bersamaan. Hunters moon merupakan istilah untuk bulan purnama yang terjadi setelah harvest moon. Di belahan bumi bagian utara, harvest moon biasa terjadi pada September atau Oktober. Dengan begitu, hunters moon biasa berlangsung antara Oktober dan November.Hoax tentang matahari kembar ternyata sering menyebar di luar negeri. Terutama di hari-hari menjelang November. Situs Snopes.com pernah mengulasnya pada November 2015. Foto-foto yang ada di Snopes juga 'plek' seperti hoax yang tersebar di tanah air lewat pesan-pesan WhatsApp.Dikutip dari Snopes.com, para ilmuwan menegaskan bahwa munculnya sinar seperti matahari kembar biasanya disebabkan fenomena matahari terbit yang memantulkan sinar ke kristal es dan terakumulasi di atmosfer. Pantulan sinar itulah yang kemudian menimbulkan cahaya seperti matahari.Portal berita Mirror.co.uk juga pernah mengangkat penampakan seperti matahari kembar di Rusia. Berita itu dibuat berdasar rekaman video warga yang melintas di jalanan Nizhny Novgorod, Rusia. Dalam rekaman video yang dipasang di dashboard mobil itu, terlihat adanya dua sinar yang menyerupai matahari.Menurut keterangan Head of the Weather Forecast Department Nizhny Novgorod Hydrometeorological Center Olga Mokeeva, penampakan itu sejenis fatamorgana yang langka. Penyebabnya adalah cahaya matahari yang dibiaskan setelah memasuki atmosfer. ”Sangat mungkin ini disebabkan udara dingin yang mengakibatkan terjadinya kristal es,” katanya.Meski sama-sama memperlihatkan dua cahaya bulat mirip matahari, gambar di rekaman video di Rusia itu berbeda dengan pesan-pesan yang tersebar di Indonesia. Penampakan di Rusia itu lebih terlihat seperti fenomena sun dogs, yakni fenomena optik berupa penampakan titik-titik terang di langit, biasanya muncul di cincin matahari.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menduga gambar-gambar yang tersebar di Indonesia itu adalah hasil olah digital. Yang pasti, menurut Thomas, pesan yang disampaikan dari gambar-gambar yang tersebar tersebut keliru.”Kalau bulan berdekatan dengan matahari, yang terjadi tidak seperti itu. Mungkin hanya terlihat sebagai hilal yang tipis,” katanya. Thomas menambahkan, gambar-gambar yang disebut hunters moon oleh netizen itu berbeda dengan penampakan sun dogs. ”Saya simpulkan gambar itu kemungkinan hasil rekayasa digital,” katanya.


No comments:

Post a Comment