Sunday, November 11, 2018

KAMPANYE GADUH AKAN MENHASILKAN ELIT SONTOLOYO DAN GENDERUWO



MASA DEPAN Indonesia menjadi cukup gelap bilaberharap gambarannya dari apa yang dibahas dalam rangka Kampanye, kampanye itu mengajak untuk dipilih, tetapi kenyataannya justeru menimbulkan antiopati, karena sebagian besar juru bicara membicarakan hal hal yang tidak menggambarkan kecerahan masa depan, justeru lebih bangga dengan kekinian, kalaupun mau bicara masa lalu ambil saja puncak puncaknya, bukan periodenya. Selain itu nampaknya dalam dialog dialog nampak ada pihak yang ingin memborong waktu, durasi, dan tak memberikan kesempatan secara adil kepada lawan bicara. Ini sesungguhnya merampok hak pendengar, pemirsa.

Kita berharap banyak dari Bony Hargens untuk mendapatkan point point yang menarik dalah dialog sehingga orang tergoda, yang semula telah menetapkan pilihan Ke Prabowo atau masih menungu final dalam menetaspkan keputusan lalu beralih mendukung Jokowi, tetapi dengan penampilan seperti itu akan sulit bagi seseorang untuk berpindah dukungan. semoga saja masih akan mendapatkan  tambahan dukungan dari mereka yang belum menetapkan pilihannya. Kita tak mendapatkan dialog yang elok, ini memang kekeliruam besar bagi Doni dalam beberapoa kali dialog sepertinya akan menganggap lawan bicara itu tak ada, sehingga memposisikan sebagai narasuber tunggal.

Kita berharap Pilpres itu sebagai sesuatu yang mencerdaskan, sesuatu yang menggembirakan, sesuatu yang akan mengantar kepada kemajuan. Sudah terlapau lama sebagai pendukung Jokowi ini dikejutkan pristiwa demi pristiwa, ucapan demi ucapan dari Jokowi  yang berhasil menunjukkan bahwa Jokowi itu bukan lagi seperti yang mereka kenal dahulu ketika Ia memenangi Pilpres. Karena Jokowi terlau banyak disetting sebagai pencitraan, dan nampaknya bahkan dipaksa untuk berbohong, mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya terjadi.

Pernah pada suatu saat Jokowi mewngaku belum pernah merokok dan minum kopi sejak dahulu hingga pada saat itu, dan ini difiralkan sehingga mengundang decak kagum. Tetapi adegan berikutnya justeru menunjukkan bahwa Jokowi sesang duduk santai minum kopi bersama sejumlah tokoh elit. Terlalu banyak adegan semacam itu sehingga gelar pembual melekat pada dirinya. Mestinya hal ini segera diselamatkan. Oleh Timnya.

No comments:

Post a Comment