Tuesday, November 14, 2017

ROMO VAN MAGNIS SUSENO, KANISIUS BELAJAR ETIKA KEMBALI ?



ROMO FRANS VAN MAGNIS SUSENO, Penulis buku Etika Umum yang diterbitkan oleh Yayasan Kanisius sebuah yayasan Katholik yang akhir minggu lalu menyelenggarakan peringatan ke 90 tahun. Selaku penulis buku Etika Romo ini kecewa berat begitu mengetahui prilaku beberapa orang alumni Kanisius yang melakukan wolk Out ketika Gubenur DKI Anis Baswedan yang mereka undang dan mereka mintakan sambutannya, ketika sedang pidato sambutan sesuai permintaan panitia dan pembina yayasan ini sejumlah pengundang itu justeru keluar ruangan. Sebagai Romo Katholik dan orang penting dalam perkembangan yasasan ini sulit menyembunyikan kekecewaannya, yaitu melakukan wolk aut, yang disponsori oleh seorang tokoh Ahokers Garis Keras. Nampaknya orang ini mendapatkan kesulitan untuk muve on. Bisa jadi maksudnya adalah sebagai upaya agar elektabilitas Anis sebagai Gubernur Anjlok, untuk membuat deretan bahwa Anis ditolak di mana mana.

Nampaknya Romo Van Magnis Suseso . sebagai pakar etika tak mampu menyembunyikan kekecewaannya, jangankan terhadap Anis andaikan Habib Riziq yang terpilih sebagai Gubernur apalagi didukung oleh 57% pemilih maka tugas kita adalah membangun kebersamaan kata Romo senir ini. Ujaran ujaran Romo Katholik keturunan asing sebagai pakar etika dan pendapatnya banyak dikutip orang itu benar benar seperti tertampar mukanya oleh pristiwa ini, ditampar secara hina oleh anak anak yang dibinanya selama ini, mereka yang juga belajar etika kepada Romo  senior ini. Ini bukan acara politik, ini bukan pertemuan politi,  katanya seperti tak habis pikir mengapa itu terjadi. Anis itu Gubernur terpilih, dan itu sudah selesai. Mengapa belum belum koq sudah pada wolk out, kecuali dalam pidatonya Ia mnghina maka silakan saja.

Sepertinya pakar etika dari penganut Katholik yang taat ini merasa kecewa berat.  Yah sudahlah nasi suidah menjadio bubur. Mungkin kita gagal mendidik mereka, dan harus dididik kembali untuk belajar etika. Mereka itu hanya sedikit koq. Dan itu hanya lambat mufe on saja Romo.  Dan pada saat mereka wolk outpun, mereka hanya sedikit gelintir saja,  jika diperhatikan gambarnya tak nampak gaduh dan mempengaruhi situasi, apalagi Anis tak tahu kejadian itu, karena posisi mereka ada dibelakang podium barangkali. Ini adalah pelajaran bagi semua, terutama bagi ahokers garis keras, sudah saatnya move on, dan gak usah malu malu untuk belajar etika kembali bersama Romo Frans Van Magnis Suseno, tak mengapa kita baca kembali buku yang hanya tipis itu. Oke.

No comments:

Post a Comment