Wednesday, December 19, 2018

KEJUURAN versus KEKUASAAN

GALILEO GALILE wajar bila mengakhiri hidupnya di tiang gantungan, karena berani memiliki pendapat yang bertentangan dengan Pemerintah, karena buktinya telah menjadi khas yaitu 'Tak Suka Dikritik' utamanya Pemerintah yang feodal, itu pula barangkali mengapa Penguasa senang sekali membuat pencitraan demi dukungan rakyat jelata yang tak memiliki daya kritis seperti para ilmuan, sehingga manakala ilmuan sekaliber Gelileo Galile juga akan didukung rakyat jelata manakala harus mengakhiri hidupnya di tiang gantungan,  Kekuasaan itu akan memiliki daya luar biasa manakala bercampur dengan kekuasaan finansial. Terlalu banyak sejarah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. .



Bila kita biarkan kekuasaan yang feodalistik akan bersetru dengan pendukung kebenaran maka hampir dapat dipastikan kekuasaanlah yang akan muncul sebagai pememang, kekuasaan yang feodalistik itu ingin berkuasa berlama lama, tetapi dengan lamanya berkuasa maka  kehancuranlah yang kita temui, peperangan diantara keduanya akan memudahkan pihak lain menancapkan kukunya.
Raja raja pelanjut di Kesultanan Banten dahulu diduduki oleh Sultan yang mabuk dengan kekuasaan dan kesenangan, maka dengan mudahnya Penjajah menemukan jalan untuk masuk dengan cara menyuplai kesenangan.

Diskusi di ILC kali ini sedang mempertunjukkan adanya persetruan antara kekuasaan dengan kebenaran, yang manakala persetruan itu sempat berkembang maka itu sama saja dengan mengundang pihak luar yang memiliki kekuatan ikut campur tangan. Itulah sebabnya maka kebenaran yang harus kita anut adalah kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Karena kebenaran yang bersumber dari kekuasaan serta kemampuan finansial adalah kebenaran yang semu.

Kebodohan dan ketidak mampuan rakyat jelata mengabstraksikan kebenaran karena keterbatasan media akan memperkuat kekuasaan dan kemampuan finansial untuk mendominasi kebenaran, nanti bangsa itu akan hancur bukan hanya rakyat jelata yang mengalami unspeakable tetapi juga banyak ilmuan yang juga pilih jalan aman. Tentu tidak demikian para ulama. Ulama memiliki komitmen untuk menyampaikan kebenaran dari Tuhan. Memang ulamapun ada yang disebut ulama syu' yaitu ulama yang senang mmutar balikkan kebenaran, sehingga salah bisa jadi benar, dan benar sebaliknya jadi salah.

Namun demikian sangat mudah dan praktius untuk menemukan ulama yang pantas diikuti dan memang Dia yang harus jadi ikutan, yaitu ulama yang paling dobenci oleh orang kufur,  yaitu terang terangan menntang Tuhan dan mereka yang munafik, yaitu menntang Tuhan secara sembunyi sembunyi. Sebenarnya  mudah sekali menemukannya siapa ulama yang pantas dan harus diikuti sesuai dengan petunjuk agama. 

Tetapi manakala benar sudah dirasakan sulit mencari ulama yang sanggup berseberangan dengan pemerintahj yang zalim,  feodal, ataupun apan namanya yang intinya menentang Tuhan, maka ketahuilah bahwa negeri itu tak akan lama lagi akan dikuasai oleh asing,  seperti halnya  dahulu dalam kejatuhan Kesultanan Banten, yang sesungguhnya telah mampu mencapai puncak tamaddun. Wallohu a'lam bishowab. 

No comments:

Post a Comment