Saturday, December 1, 2018

JUSUF KALLA TERTAWAKAN AGUS MUHAMMAD KETUA P3M NU YANG ASAL NYEPLOS ~ IL...



SECARA MENGEJUTKAN sebuah lembaga penelitian mewartakan 40-an percent Masjd Pemerintah menyuarakan pengajakan radikal, ummat yang peduli akan masa depan Bangsa ini menjadi terhenyak, belakangan baru sedikit terhibur karena ternyata lembaga peneliti memang tidak profesional, tidak menggunakan metode yang benar, dan didukung denga teori teori yang terpercaya. Lebih mengejutkan atas pengakuan si penelitia, yang tak kenal dengan pemesan dari penelitian ini, justeru orang lain yang menujukkan siapa pemilik atau pengelola lembaga yang memesan dan membiayai panelitian ini, ternyata yang bersangkuitan adalah berada di lingkungan Parpol yang akhir kahir ini menunjukkan ketidaksejalanannya dengan ummat Islam, karena kelompok ini mengusulkan dihapuskannya Pendidikan Agama dan juga mengusulkan ditutupnya semua Pondok Pesantren karena Peantren mengajarkan paham radikal Islam.

Secara pribadi saya kasihan dengan Pimpinan Penelitian yang digelari Penelitian Abal Abal ini, karena dalam diskusi membicarakan hasil peneitian telah berlangsung secara tidak seimbang, bukan durasi yang tidak seimbang tetapi mutu informasi yang tidak memuaskan. Walaupun yang bersangkutan memaksakan diri menebar senyum, ikut bertepuk tangan jika seru, tetapi nampak sekali bahwa hajahnya sangat tersiksa. Tidak kurang dari seorang Yusuf Kalla, sebagai Wakil Presiden RI tak mampu menahan tawanya.

Apapun Gelar Akademis dan Prestasi yang sempat diraih sipeneliti ini nampaknya tak mampu menyelamatkan mukanya di Diskusi ILC yang disiarkan secara langsung, wajah nanar dan ketakutan serta kecewa itu nampak sekali ketika Dia mengatakan bahwa hasil penelitian itu bukan kongklusi tetapi baru menghasilkan indikasi. Barangkali lah indikasi ini akan didalami untuk menjadi premis premis, bila ada dua premis yang bagus bisa diambil kongklusi secara sylogisme, setelah pendalaman mampu menghubungkan minimal dua premis, untuk mencapai kongklusi.

Sangat mengejutkan ketika yang bersangkutan mengakui secara tulus, bahwa sebagai peneliti sejatinya beliau baru mengantongi sejumlah indikasi, tiba tiba di media massa telah ada yang mempiral  seolah indikasi yang belum teranalisis itu diedarkan sebagai kongklusi. Kita ikut prihatin karena penelitian yang maha  sensitif ini telah ditelikung orang lain secara tak profesional, sehingga gemngsi lembaga penelitian ini benar benar telah dihancurkan. Itulah barangkali beberapa orang yang tampil dalam diskusi ini menganjurkan agar yang bersangkutan banyak banyak istighfar, karena kerusakan akibat penelitian ini memang cukup besar. 

Kerugian bagi Islam adalah memberikan ruang tembak bagi pihak lain untuk menghancurkan Islam itu sendiri.  Memang dikatakan bahwa untuk menghancurkan Islam adalah  harus dengan cara pinjam tangan Islam itu sendiri. Hanya Islamlah yang memiliki kemampuan dan keampuhan untuk menghancurkan Islam, yaitu menghancurkan Islam harus dari dalam.

Seharusnya para pimpinan Ormas Islam banyak banyak menyelenggarakan komunikasi dan ukhuwah, serta memberikan ketauladanan bagaimana cara berukhuwah yang baik, bukan asyik untuk saling menghina, serta sibuk mengklain diri sebagai pihak yang paling benar, paling mulia, belakangan ketahuan gemar pula bekerjasama dengan pihak luar Islam, yang syukur syukur bila bukan dimaksudkan untuk menghancurkan Islam itu sendiri. Marulah kita mulai dengan menahan diri terlebih dahulu, semoga Allah memberikan jalan dan hidayaNya.

No comments:

Post a Comment